Jakarta - Lazio meraih kemenangan 1-0 atas Parma di pertandingan Serie A Italia di Stadion Ennio Tardini, Senin 10 Februari 2020 dini hari WIB. Kemenangan ini menjadikan Lazio kembali mengancam dua tim teratas, Inter Milan dan Juventus, dalam persaingan memperebutkan posisi puncak.
Inter Milan dan Juventus pantas waswas. Perebutan Scudetto tidak hanya melibatkan dua tim teratas tetapi juga Lazio yang mencatat rekor tak terkalahkan selama 18 pertandingan.
Kemenangan atas Parma menjadikan Biancoceleste mengukuhkan diri di peringkat tiga dengan poin 53. Terpaut satu poin dengan Inter dan Juve yang berada di posisi teratas dan kedua.
Mereka tentu kecewa karena menelan kekalahan. Tetapi kami memang pantas memenangkan pertandingan
Bahkan perubahan posisi bisa terjadi di pekan mendatang. Pasalnya, Lazio akan menjamu Inter dalam big match di Stadion Olimpico, Senin 17 Februari 2020 dini hari WIB.
Sebaliknya, Parma gagal memanfaatkan peluang saat bermain di kandang sendiri. Kecolongan gol di babak pertama dan gagal menyamakan skor menjadikan mereka tertahan di peringkat sembilan dengan poin 32.
Kekalahan di kandang sendiri sempat membuat pelatih Parma Roberto D’Aversa meradang. Dia merasa kecewa terhadap kinerja wasit yang tidak menghadiahkan penalti saat pemainnya, Andrea Cornelius, dijatuhkan Francesco Acerbi menjelang akhir pertandingan.
Dalam insiden itu, jersey Cornelius ditarik Acerbi saat hendak menyambut umpan silang. Akibatnya, dia kehilangan keseimbangan dan terjatuh sehingga gagal memanfaatkan peluang. Wasit Marco Di Bello tidak hanya membiarkan insiden itu, dia juga menolak meninjaunya lewat VAR.
"Apa lagi yang hendak dikatakan? Itu jelas penalti. Cornelius tidak menjatuhkan diri. Bagi saya, dia pemain paling jujur di Eropa," kata D'Aversa seperti dikutip Football Italia.
"Lihat saja wasit menolak meninjau insiden itu lewat VAR. Bila melakukannya, dia bakal tak punya pilihan kecuali memberikan penalti," ujarnya.
D'Aversa terlihat sempat adu mulut dengan pelatih Lazio Simone Inzaghi. Namun Inzaghi menepis bila dia bersitegang dengan pelatih Parma itu.
"Roberto adalah teman juga. Saya hanya mendengarkan apa yang dia katakan. Lazio pantas memenangkan pertandingan. Bahkan kami seharusnya juga mendapat penalti saat Joaquin Correra dilanggar Matteo Darmian. Tetapi insiden itu dibiarkan," kata Inzaghi.
"Mereka tentu kecewa karena menelan kekalahan. Tetapi kami memang pantas memenangkan pertandingan," tuturnya.
Laga Ketat, Lazio Kesulitan Hadapi Parma
Adik Filippo Inzaghi ini menilai pertandingan memang berjalan ketat. Lazio pun menghadapi kesulitan menghadapi tuan rumah. Ini yang menjadikan Inzaghi merasa puas dengan penampilan tim karena mereka mampu mengalahkan salah satu tim kuat.
"Ini pertandingan besar karena menghadapi lawan yang sulit. Kami kesulitan mencetak gol kedua yang seharusnya bisa mengakhiri pertandingan. Dengan mengalahkan Parma yang memiliki keunggulan fisik, saya benar-benar puas bisa menang," kata Inzaghi lagi,
Di laga itu, Lazio harus bekerja keras menghadapi Parma yang tampil ngotot ingin menang. Upaya mereka memberi tekanan kepada tuan rumah tak pernah membuahkan hasil.
Paling tidak, striker Ciro Immobile dan Felipe Caicedo mendapat peluang untuk mencetak gol. Namun upaya keduanya selalu gagal.
Kebuntuan gol akhirnya teratasi saat tendangan Caicedo membobol gawang Parma di menit 41. Gol berawal dari aksi Luis Alberto yang membawa bola dari sisi kiri pertahanan Parma dan kemudian melepaskan umpan silang.
Immobile yang mendapat pengawalan menyambut bola tersebut dan mendorongnya. Bola yag mengarah pada Caicedo yag kemudian melepoaskan tendangan voli ke gawang Parma. Skor 1-0 untuk Lazio bertahan sampai akhir laga. []
