Yogyakarta - Paralakon, wadah kolaborasi audio dan visual merilis single kelimanya, Hidup Tapi Mati (HTM), Sabtu, 13 Juni 2020. Paralakon terdiri DP Getso (penulis lirik dan vokalis), Ardie Boy (arranger), Jati Biru (sound engineer, drummer) dan Inner Pixel (artisan audio visual).
DP Getso, penulis lirik dan vokalis mengatakan, karya Paralakon digarap secara cepat. Kemajuan teknologi membantunya menyelesaikan single. "Jarak dan waktu sama sekali bukan halangan untuk menghasilkan karya melalui kolaborasi ini, diskusi melalui online chat, sharing progress file sampai video call, sehingga dalam waktu relatif singkat berhasil menyelesaikan karya kolaborasi ini," katanya.
Getso mengakui, Paralakon terinspirasi banyak karya dari para YouTuber. Di sisi lain Getso berharap karya Paralakon menginspirasi lebih banyak pelaku kreatif untuk menghasilkan karya yang diunggah di YouTube.
Menurut dia, konsep video 'HTM' ini dibuat berbeda. Dasarnya adalah konsep double exposure tujuannya agar apa yang ingin dicapai dari visualisasi bisa sejalan dengan pesan lagu dan relevan dengan kondisi saat ini.
"Dalam situasi pandemi Korona, beberapa frame menampilkan kondisi pandemi yang divisualisasikan dengan tanaman yang sedang disiram air agar pertumbuhannya semakin baik sebagai simbol harapan bila semua bisa merawat kehidupan," ungkapnya.
Artisan audio visual, Inner Pixel mengatakan, video HTM dikemas dengan teknik double exposure agar impresinya sampai pada penonton. "Prosesnya sekitar tiga minggu, karena pengerjaannya banyak di komputer, sedangkan pengambilan gambar terhitung tiga hari," ungkapnya.
Audio dan visual itu memiliki impresi dan kedalaman yang berbeda.
Dia mengatakan, video dalam sebuah karya musik itu menambah sudut pandang yang lain tentang lirik yang ada pada lagu. Artinya, tidak semua visual mengikuti lirik lagu tapi ada interpretasi mengenai lirik, sehingga akan memperkaya sebuah lagu.
"Audio dan visual itu memiliki impresi dan kedalaman yang berbeda. Tidak semua visual menjadi verbal pada video HTM, banyak metafora dan simbol ditampilkan agar menjadi suatu produk yang layak," katanya.
Keprihatinan tentang Sampah
Single HTM ini dirilis berangkat dari kegelisahan atas apa yang terjadi di lingungan. Banyak sekali sampah dalam arti yang sebenarnya yang membuat alam semakin kotor dengan polusi, menjadi beban bagi lingkungan hidup yang semakin serius dampaknya. Semua tidak pernah sadar sampah-sampah itu mengancam kehidupan.
Bahkan politisi, pejabat dan siapa pun yang seharusnya punya peran, jarang yang peduli terhadap ancaman sampah. "Semua hanya peduli dengan kepentingan untuk menyelamatkan diri masing-masing, tak ada lagi nurani yang peduli, seolah hidup tapi sebenarnya mati," katanya Getso.
Dia mengatakan, lagu 'HTM' punya misi agar semakin banyak orang sadar melihat kembali nuraninya. Mengajak manusia memperbaiki lingkungan, kualitas kehidupan, menjaga dan menciptakan bumi yang ramah sebagai tempat tinggal bersama.
Untuk menikmati lagu THM silakan membuka link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=MOgLfEkSK1U&feature=youtu.be%2A&app=desktop
DP Getso mengatakan, konsep 'HTM' masih sama dengan karya terdahulu, yakni konsisten mengusung tema alam, manusia dan budaya. Single sebelumnya 'THR' (Tentang Hati Resah) tahun 2017, 'SMP' (Satu Merah Putih), 17 Agustus 2018, 'Menari Ja'i' sera 'Kota Kupang' pada tahun 2019. []