Pangi Syarwi Chaniago: Cak Imin atau AHY Digandeng Jokowi Bagai Mimpi di Siang Bolong

Pangi Syarwi Chaniago: Cak Imin atau AHY digandeng Jokowi bagai mimpi di siang bolong. “Ada tesis saya menjelaskan itu kenapa mimpi di siang bolong,” ujarnya.
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago. (Foto: Tagar/Nuranisa Hamdan Ningsih)

Jakarta, (Tagar 23/3/2018) - Presiden Joko Widodo akan maju kembali sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Meski waktu pemilihan masih lama, namun sejumlah partai sudah menggembor-gemborkan nama untuk menjadi calon wakil presiden, mendampingi Jokowi.

Misalnya Partai Demokrat dengan Agus Harimurti Yudhoyono dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Ketua Umum Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, meski dua nama tersebut santer terdengar, namun untuk mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 bagai mimpi di siang bolong untuk keduanya.

“Menurut saya, itu mimpi siang bolong, kalau Pak AHY digandeng oleh Jokowi dengan Cak Imin, itu siang bolong mimpinya. Ada tesis saya untuk menjelaskan itu kenapa mimpi di siang bolong,” ujarnya di Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (22/3).

Kenapa mimpi di siang bolong? Direktur Eksekutif Voxpol Center ini menjelaskan, berdasarkan tesisnya karena yang menentukan koalisi adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri, bukan Jokowi.

“Bagi saya tidak mungkin, karena begini, penentu dikoalisi Bapak Jokowi itu bukan Pak Jokowi, walaupun Pak Jokowi (diusung) pengambil keputusannya adalah Bu Mega,” jelasnya.

Berbicara lebih jauh, menurutnya PDIP pun menyiapkan langkah penyelamatan partai di masa depan. Jika menggaet salah satu dari kedua nama tersebut, maka PDIP memberikan peluang yang sangat besar untuk kedua partai tersebut.

“Nah ini soal masa depan partai politik ke depan bukan soal jangka panjang Pilpres 2019 PDIP berbicara,” urainya.

“Kalau panggung wakil ini dikasih AHY, maka yang cemerlang panggung yang terang ke depannya ya Demokrat dan Bapak AHY. Kalau kemudian dikasih ke Bapak Cak Imin, panggung depan yang bersinar di kemudian hari yang lampu mobilnya terang benderang adalah (jika) Cak Imin,” papar Pangi.

Ia pun mengungkapkan, kemungkinan keduanya dipinang sangat deathlock. Apalagi semua orang paham hubungan sebelumnya antara Ketua Umum Demokrat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, tidak secair seperti sekarang.

“Apalagi Bapak SBY dengan Mega juga dari dulu kita paham, tapi belakangan undah mulai cair tapi bagaimana paham panggung depan kan antara SBY dan Mega. Ada yang membendung itu, tersandung panggung sandirawa,” pungkasnya. (nhn)

Berita terkait
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.