Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Bidang Perekonomian menyatakan akan terus memberikan arahan kepada pemerintah daerah agar menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran dalam rangka menurunkan angka terdampak Covid-19.
“Presiden meminta agar pengelolaan dari penurunan angka ini dikelola secara lokal, intervensi berbasis lokal, sehingga monitoring dan evaluasi secara kedaerahan di 83.000 desa, RT, RW dapat terus termonitor,” ujarnya dalam keterangan resmi seusai Rapat Terbatas (Ratas) Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (PC-PEN) yang dipimpin Presiden Joko Widodo secara daring di Jakarta, Senin, 14 September 2020.
Dalam dua pekan, lanjut Airlangga, komite akan mengkoordinasikan khususnya pada delapan wilayah terdampak yang lebih besar kenaikannya. Menko Airlangga selaku Ketua Komite PC-PEN pun menugaskan wakil komite dan kepala satgas Covid-19 untuk memonitor dan melakukan evaluasi.
Ratas tersebut juga membahas pengadaan uji Polymerase Chain Reaction (PCR Test) yang dilakukan oleh lembaga nonpemerintah atau partisipasi swasta dan klinik. Kementerian Kesehatan akan meninjau, mengevaluasi, dan menetapkan harga jasa PCR test tersebut.
“Penyerapan anggaran sebesar 34,1 persen dari pagu, dan ini secara bulan ke bulan ada kenaikan sebesar 30,9 persen. Sejak semester satu sampai dengan September, tren penyerapannya juga sudah naik,” kata Airlangga.
Presiden juga meminta agar insentif bagi sektor pariwisata dikaitkan dengan pengadaan vaksin mandiri, apabila clinical trial (uji coba klinis terhadap vaksin) sudah selesai.
“Jadi masih menunggu clinical trial, untuk selanjutnya dibuat program yang terkait dengan sektor pariwisata,” kata Airlangga.
Menurut Airlangga, kampanye-kampanye guna meningkatkan kedisiplinan masyarakat akan terus dilakukan. Presiden meminta kampanye 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) lebih diintensifkan ke daerah. Selain itu, terkait dengan pendisiplinan masyarakat, operasi yustisi akan terus dilaksanakan.
“Terkait fasilitas dari pelayanan kesehatan, bad occupancy ratio [BOR] ruang isolasi tercatat sebesar 59 persen dan intensive care unit [ICU] sebesar 63 persen. Ketersediaan flat isolasi mandiri di wisma atlet, dan kerja sama dengan berbagai hotel bintang 2 dan 3, akan menambah kapasitas isolasi bagi yang tanpa gejala,” tutur Airlangga.