Pandangan Ketua IA ITB Ridwan Djamaluddin soal Radikalisme

Ridwan Djamaluddin Ketua IA ITB menyampaikan pandangan di tengah pertentangan pendapat soal radikalisme di kampus. Ia meminta semua menahan diri.
Ridwan Djamaluddin, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) (kiri bawah). (Foto: Tagar/IA ITB)

Jakarta - Ridwan Djamaluddin, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) meminta semua pihak menahan diri. Pernyataannya ini menanggapi pertanyaan dari para alumni ITB soal pertentangan pendapat tentang isu radikalisme di kampus.

“Sebaiknya semua pihak menahan diri dan memberikan komen-komen menyejukkan dalam menyikapi perbedaan pendapat yang sedang menghangat belakangan ini,” ujar Ridwan Djamaluddin dalam pidato pembukaan Pelatihan Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Alumni ITB yang diselenggarakan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Senin, 15 Februari 2021.

“Seharusnya tidak ada radikalisme dalam kehidupan berbangsa kita yang berdasar kepada Bhineka Tunggal Ika. Kita hanya boleh ‘radikal’ dalam rangka membela bangsa ini,” tutur Ridwan.

IA ITBIkatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) mengikuti pelatihan pemantapan nilai-nilai kebangsaan bersama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Senin, 15 Februari 2021. (Foto: Tagar/IA ITB)

Pelatihan Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Alumni ITB berlangsung 15-22 Februari 2021. Ini adalah pelatihan pertama kali yang dilaksanakan Lemhanas dan Alumni Perguruan Tinggi. Kerja sama ini digagas dalam kepengurusan IA ITB, saat Gembong Primadjaya sebagai Sekertaris Jendral. Gembong berharap program semacam ini dilanjutkan oleh kepengurusan berikutnya.

Seharusnya tidak ada radikalisme dalam kehidupan berbangsa kita yang berdasar kepada Bhineka Tunggal Ika. Kita hanya boleh ‘radikal’ dalam rangka membela bangsa ini.

Pelatihan diikuti hampir 100 alumni ITB dengan latar belakang dan tempat tinggal tersebar di seluruh Indonesia. Ada dari kalangan BUMN, Akademis, Pegawai Negeri , Wiraswasta dan juga profesional swasta. Acara pembukaan pelatihan juga dihadiri para undangan calon ketua umum IA ITB yang sedang berkontestasi , yang antusias mengikuti acara ini. Para kandidat hadir dalam pelatihan virtual adalah Gembong Primadjaya, Hariyono, Made Dana Tangkas, Seterhen, dan Amelia. Yang berhalagan hadir, mengirim wakilnya.

Pelatihan ini sejalan dengan paparan Gubernur Jendral Lemhanas, Mayor Jenderal TNI (purn) Agus Widjojo, yaitu memantapkan nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari empat konsesus dasar bangsa: Pancasila, Sesanti Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945, dan NKRI. Ini sangat perlu diberikan dan dipahami para insan alumni ITB sebagai pemimpin di organisasinya masing-masing dan juga calon pemimpin bangsa.

Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo hadir dalam acara ini, menyampaikan pemaparan tentang isu-isu terkini yang dihadapi pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19. Pramono juga menyampaikan kesiapan serta fokus pemerintah beserta jajarannya, dalam upaya keluar dari krisis. []

Berita terkait
Dukung GAR ITB Laporkan Din Syamsuddin dan ASN Radikal ke Dewan Etik
Ini bukan soal Din Syamsuddin semata. ASN yang dibayar dengan uang rakyat justru menyerang negara Pancasila, pecat saja. Saya dukung GAR ITB.
Pemerintah Tidak Mempersoalkan Kritikan Din Syamsuddin
Pemerintah tidak akan mempersoalkan kritikan Din Syamsuddin, justru pemerintah sangat butuh kritikan asalkan yang membangun.
Din Syamsuddin Dianggap Radikal, PAN: Yang Melabeli Tak Paham Maknanya
Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI menyayangkan tuduhan yang menyebut Din Syamsuddin sosok yang radikal.