PAN Jateng Minta Masukan Amies Rais untuk Pilkada Serentak

Pengurus DPW PAN Jawa Tengah meminta masukan dari pendiri PAN, Amien Rais terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Jawa Tengah tahun 2020.
Sekretaris DPW PAN Jateng, Umar Hasyim. (Foto: Tagar/kurniawan eka mulyana)

Sleman - Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Tengah (Jateng) meminta masukan dari pendiri PAN, Amien Rais, terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 di 21 dari 35 kabupaten/kota di Jateng.

Sekretaris DPW PAN Jateng, Umar Hasyim mengatakan, dirinya bersama beberapa pengurus DPW PAN Jateng sengaja mengunjungi Amien Rais di kediamannya, Condong Catur, Sleman, Sabtu, 13 Juli 2019.

Menurutnya, setiap tahun Amien Rais selalu menggelar open house untuk kader partai, tetapi pada Idul fitri tahun ini Amien tidak menggelar open house di Yogyakarta, karena sedang berada di Jakarta. Sehingga pihaknya berinisiatif bersilaturahmi.

Selain silaturahmi dengan Amien, kedatangan mereka juga untuk membahas perkembangan politik di Jawa Tengah, termasuk meminta masukan terkait pilkada serentak.

"Bisa jadi soal itu (pilkada serentak), bisa jadi juga soal dinamika politik yang sedang berkembang ini, nanti kita coba minta masukan dari beliau," tegasnya saat ditemui di kediaman Amien Rais.

Pembahasan tentang Pilkada serentak sudah dibahas di DPW Jateng, tetapi pihaknya akan menyampaikan hal itu pada Amien.

"Jateng ada 21 kabupaten/kota yang lakukan Pilkada serentak 2020. Kami sudah konsolidasi, belum lama ini kami undang DPD se-Jawa Tengah di kantor DPW," tegasnya.

Saat ditanya mengenai pengusungan kader PAN pada Pilkada serentak 2020 di Jateng, Umar menyatakan pihaknya harus realistis, dan melihat potensi yang ada di daerah.

Artikel lainnya: Ribut di Panggung, Rai Sebut Ryan D'Masiv Megalomania

Tetapi, dia mengatakan, berdasarkan perolehan suara pada Pemilu 2019 lalu, tidak ada satu pun daerah yang mampu mengusung sendiri.

"Sepertinya tidak ada yang bisa usung sendiri. Jadi kita harus koalisi dengan partai lain untuk Pilkada. Yang banyak Sukoharjo, Temanggung, tapi juga tidak bisa mandiri. Tetap harus koalisi karena tidak memenuhi syarat," tuturnya.

Mengenai partai politik yang akan menjadi koalisi PAN pada Pilkada serentak mendatang, dia menyebut bahwa tidak harus sama dengan partai koalisi saat mengusung Pemilihan Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) lalu.

"Saya kira dinamika politik tidak bisa dipatok seperti itu. Harus disesuaikan dengan kondisi daerahnya masing-masing. Kalau kita koalisi yang kemarin kan memang untuk Pilpres saja. Tetapi untuk Pilkada memang nanti diarahkan pada masing-masing daerah, potensinya seperti apa, kalau gabung dengan partai apa," bebernya. []

Artikel lainnya: PAN Jabar Menilai Kredibilitas Prabowo Turun

Berita terkait
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura