Palang Merah Siap Hadapi Eksodus Pengungsi Afghanistan

Eksodus pengungsi yang diantisipasi akan terjadi setelah Taliban mengambil alih Afghanistan pertengahan Agustus 2021
Anak-anak pengungsi Afghanistan di pinggiran Lahore, Pakistan (Foto: Dok/voaindonesia.com/AFP)

Jakarta – Federasi Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah menggalang dana sebesar 24 juta dolar AS untuk mempersiapkan potensi pengungsian puluhan ribu warga Afghanistan ke negara-negara tetangga dalam beberapa bulan mendatang.

Eksodus pengungsi yang diantisipasi akan terjadi setelah Taliban mengambil alih Afghanistan pertengahan Agustus 2021 lalu, hingga kini belum terjadi. Meski banyak kasus pengungsi dalam negeri, Badan Pengungsi PBB (UNHCR) melaporkan hanya lebih dari 30.000 orang yang telah melarikan diri melintasi perbatasan untuk mencari perlindungan internasional sejak Januari.

Akan tetapi, Federasi Palang Merah Internasional mengatakan pihaknya memperkirakan jumlah pengungsi akan melonjak karena kondisi kemanusiaan di Afghanistan yang memburuk.

Para pengungsi Afghanistan menyeberang ke PakistanPara pengungsi Afghanistan menyeberang ke Pakistan lewat perbatasan Chaman (Foto: Dok/voaindonesia.com/AFP)

Juru bicara Palang Merah, Nathalie Perroud, mengatakan kepada VOA bahwa Afghanistan berada dalam cengkeraman berbagai situasi darurat yang kompleks. Ia mengatakan, jutaan orang menderita akibat kekeringan parah, kekurangan pangan dan air, pengungsian dalam negeri, pandemi COVID-19 dan perekonomian yang hancur. Masalah utama, menurut Perroud, adalah akses ke layanan perbankan.

“Kami mendapat laporan tentang orang-orang yang benar-benar mengantre berjam-jam untuk hanya mengakses rekening bank mereka. Dan jumlah maksimum yang mereka bisa tarik adalah $200 per mingu. Artinya, orang-orang benar-benar kehabisan uang, dan kebutuhan dasar mereka mungkin tidak akan terpenuhi dalam waktu dekat.”

Palang Merah melaporkan 18 juta orang tidak mendapatkan layanan dasar yang memadai dan sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup. Organisasi itu mengingatkan soal ancaman yang dihadapi warga Afghanistan menjelang musim dingin yang berat, yang bisa menyebabkan kesengsaraan dan kesulitan yang lebih parah.

Warga Afghanistan korban perangWarga Afghanistan korban perang dirawat di sebuah rumah sakit yang dikelola Palang Merah Internasional (ICRC) di Kabul (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Perroud mengatakan situasi suram itu kemungkinan akan mendorong puluhan ribu warga Afghanistan melarikan diri ke negara-negara tetangga dalam beberapa bulan mendatang. Ia mengatakan, Palang Merah tengah bersiap-siap untuk memberikan mereka perlindungan dan bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan.

“Jadi, situasi di Afghanistan saat ini cukup mengkhawatirkan dan itu sebabnya kami bersiap-siap menghadapi skenario terburuk sekalipun. Pengungsian itu mungkin tidak akan terjadi, tapi lebih baik kami bersiap-siap sekarang dari pada menunggu terjadinya perpindahan massa besar-besaran tanpa tahu bagaimana cara mengatasinya.”

Palang Merah mengatakan pihaknya memerlukan dana sebesar $24 juta untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada sekitar 160 ribu pengungsi Afghanistan selama 12 bulan pertama. Organisasi itu mengatakan pihaknya akan memfokuskan sebagian besar upayanya pada Iran, Pakistan dan Tajikistan, namun menambahkan bahwa persiapan bisa diperluas ke negara-negara suaka lainnya di Asia Tengah (rd/jm)/voaindonesia.com. []

Tiba di Albania Kelompok Pertama Pengungsi Afghanistan

Amerika Perluas Pemberian Visa kepada Pengungsi Afghanistan

Banyak Pengungsi Afghanistan di AS Hanya Status Sementara

Pengungsi Afghanistan Hadapi Jalur Imigrasi yang Rumit di AS

Berita terkait
Izin Tinggal Bagi Pengungsi Afghanistan di Jerman
Pemerntah Jerman berikan izin tinggal kepada ribuan aktivis, seniman, jurnalis dan warga dari Afghanistan
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi