Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) gudangnya pakar dan ahli di bidangnya. Jokowi bisa saja mengambil satu atau dua dosen di sana sebagai menteri mengisi kabinet periode ke dua.
"Ketika nanti ada dosen yang ditunjuk oleh Presiden menjadi menteri, kami akan dengan senang hati mendukung dosen itu," kata Rektor UGM Panut Mulyono, Jumat 28 Juni 2019.
Tapi, kami tidak menyiapkan secara khusus apalagi menyodorkan, sama sekali tidak
Panut mengatakan di kampusnya banyak profesor atau para pakar di berbagai bidang dengan kompetensi yang layak apabila ditunjuk sebagai menteri.
Artikel lainnya: Hasto Bocorkan Syarat Menjadi Menteri Jokowi
"Banyak, artinya profesor-profesor atau doktor UGM di bidang energi, di bidang tata ruang. Stoknya banyak tapi kami tidak pernah menyodorkan (menjadi menteri)," kata dia, usai acara pelepasan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) periode 2019 di Lapangan Grha Sabha Pramana UGM, dikutip dari Antara.
Berita sebelumnya: Grace Natalie, Calon Menteri Milenial Jokowi
Panut mengatakan pengangkatan seorang menteri sepenuhnya merupakan hak prerogatif presiden. Namun, jika diminta ia siap menyediakan orang-orang yang layak untuk memperkuat kabinet pemerintahan yang baru.
Panut menegaskan hingga saat ini belum ada permintaan dari Jokowi untuk menyiapkan calon menteri. Meski demikian, UGM akan mendukung siapapun dari kampusnya seandainya ditunjuk untuk berkontribusi kepada negara melalui jabatan menteri.
"Tapi, kami tidak menyiapkan secara khusus apalagi menyodorkan, sama sekali tidak," kata Panut.[]