Bukittinggi - Sebuah pabrik tahu di Kota Bukittinggi terbakar, Selasa 29 September 2020 pagi. Peristiwa itu terjadi di Jalan Koto Dalam, persisnya di belakang Istana Mie, Kelurahan Pulai Anak Air, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan.
Estimasi kerugian sekitar Rp 332 juta. Penyebab kebakaran sedang dalam penyelidikkan kepolisian.
Api dilaporkan mulai berkobar sekitar pukul 08.00 WIB. Akibat peristiwa itu, satu orang karyawan mengalami luka bakar di bagian tangan. Api yang diduga berasal dari ledakan mesin dompeng, turut menghanguskan satu unit genset dan sebuah sepeda motor. Selain itu, api yang cepat merambat juga melalap satu rumah kontrakan di samping pabrik.
Hal itu dibenarkan Kapolsek Kota Bukittinggi AKP Dedy Adriansyah Putra. Menurutnya, api pertama kali diketahui oleh karyawan pabrik bernama Tyo Hervanda.
Personil Polsek Bukittinggi dipimpin langsung oleh AKP Dedy turun ke lokasi kebakaran dan ikut membantu memadamkan api bersama masyarakat setempat.
“Saat berada di depan pintu masuk pabrik, saksi ini mendengar suara ledakan yang diperkirakan berasal dari mesin dompeng. Api dengan cepat menjalar ke seluruh bangunan pabrik tahu,” katanya.
Bangunan pabrik tahu semi itu permanen dengan ukuran 20 x 20 meter, beratapkan seng dan berlantaikan semen. Akibat kejadian tersebut, barang-barang berharga seperti 2 unit mesin dompeng, 1 unit genset dan 1 unit sepeda motor ikut terbakar.
“Api juga membakar rumah kontrakan milik Alek yang berada di samping pabrik tersebut. Satu orang karyawan pabrik bernama Randi mengalami luka bakar pada tangan kanan,” katanya.
Sementara itu, Komandan Regu Pemadam Kebakaran Bukittinggi, Susilo menyebutkan api bisa dipadamkan sekitar pukul 08.40 WIB. Proses pemadaman api dibantu warga, 9 mobil pemadam kebakaran Kota Bukittinggi dan 3 mobil pemadam kebakaran Kabupaten Agam dan satu mobil dari Kota Padang Panjang.
“Tim damkar sempat kesulitan memadamkan api sebab jalanan menuju lokasi cukup sempit. Api cepat membesar karena 3 drum minyak turut terbakar. Ada 1 unit mobil, 1 unit sepeda motor dan 2 rumah semi permanen yang dimakan api. Estimasi kerugian sekitar Rp 332 juta. Penyebab kebakaran sedang dalam penyelidikkan kepolisian,” tuturnya. []