Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking PT KCC Glass Indonesia di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah (Jateng).
“Tanggal 30 Juni [2020] kami buka kawasan ini dengan Bapak Presiden, kemudian tanggal 20 Mei [2021], sebelas bulan, langsung kawasannya tahap pertama telah selesai dan hari ini kita menyaksikan groundbreaking KCC. Ini sebuah kerja yang sangat luar biasa,” tutur Bahlil dalam sambutannya saat groundbreaking berdasarkan keterangan resmi yang dikutip Minggu, 23 Mei 2021.
Kita harus menciptakan konglomerat-konglomerat baru di daerah Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Batang. Ini yang harus kita dorong.
Perusahaan asal Korea Selatan ini, menjadi investor pertama yang melakukan groundbreaking di kawasan industri kerja sama pemerintah dan BUMN ini. Menteri Investasi/Kepala BKPM menyampaikan, dari 450 hektare yang dialokasi pada tahap pertama pengembangan KIT Batang, semuanya telah terisi oleh para investor dan selanjutnya akan dilakukan pengembangan tahap kedua.
“Ini sebuah langkah komprehensif yang akan kita lakukan untuk kita dorong,” ujarnya.
PT KCC Glass Indonesia, diproyeksikan akan menjadi perusahaan kaca terbesar se-Asia Tenggara. Nilai investasi perusahaan berorientasi ekspor ini sekitar Rp5 triliun dan akan menempati lahan seluas 49 hektare di KIT Batang. Mereka, diperkiraan mampu menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 1.200 orang.
Menteri Investasi, meminta kepada investor di KIT Batang tersebut untuk melibatkan para pelaku usaha lokal di Jateng, khususnya di Kabupaten Batang sekaligus mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi.
“Biarlah anak-anak Jawa Tengah menjadi tuan di negerinya sendiri. Jangan lagi membawa orang Jawa Tengah yang sudah konglomerat di Jakarta. Kita harus menciptakan konglomerat-konglomerat baru di daerah Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Batang. Ini yang harus kita dorong,” tegasnya.
Sementara Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan apresiasinya atas kerja sama berbagai pihak dalam mewujudkan KIT Batang.
“Saya tentu mengucapkan terima kasih pada semua pihak. Ini adalah kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, dan pihak lain, termasuk PTPN yang berperan besar di sini,” ungkap Ganjar.
Pembangunan pabrik pertama di kawasan industri Batang ini, akan menjadi awal yang baik bagi pertumbuhan ekonomi di Jateng. Apalagi, kawasan ini merupakan kawasan yang strategis dan dibangun hanya membutuhkan waktu tak lebih dari setahun. Ganjar menegaskan, pihaknya akan terus mengawal pengembangan kawasan industri terpadu ini.
“Kami akan amankan apa yang sudah menjadi keputusan [pemerintah] pusat untuk mengembangkan ekonomi kita,” ucapnya.
- Baca juga : Ganjar Pranowo Lapor Jokowi Soal Kawasan Industri Batang
- Baca juga : Dukung Penyediaan Gas Bumi, PGN Tandatangani HOA dengan KI Kendal dan KIT Batang
Selain itu, Ganjar juga akan terus melakukan upaya untuk mendorong realisasi investasi Jateng.
“Kami juga sudah berbicara dengan Kementerian BUMN bahwa dari yang pertama ini kita akan langsung untuk melakukan akselerasi pada investasi berikutnya yang akan muncul, baik nanti di Batang maupun di tempat lain di Jawa Tengah,” pungkasnya.
Turut menyaksikan acara peletakan batu pertama ini Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Tae-sung, CEO KCC Glass Nae-Hoan Kim, serta Bupati Batang Wihaji.[]