PA 212 Curiga Dana Haji Jadi Sasaran Empuk Pemerintah

Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin mencurigai kumpulan dana calon jemaah haji RI jadi sasaran empuk pemerintah.
Mekkah. Umat muslim sedunia menjalankan ibadah haji di Mekkah. (Foto: Pixabay/Konevi)

Pematangsiantar - Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mencurigai kumpulan dana calon jemaah haji RI yang gagal berangkat ke Arab Saudi pada tahun 2020 ini bisa menjadi sasaran empuk bagi pemerintah.

Novel Bamukmin menilai dana pengiriman jemaah haji 2020 yang disimpan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), senilai lebih dari Rp 8 triliun itu sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk kepentingan stabilitas keuangan negara.

"Dana haji untuk tahun ini perlu dikaji. Disinyalir ada indikasi lagi-lagi dana haji menjadi sasaran empuk rezim. Kalau memang benar dana haji tahun ini mau dipakai untuk penguatan rupiah tentu kami umat Islam sangat prihatin dengan kondisi moral pemimpin negeri ini. Lagi-lagi umat Islam menjadi korban," katanya kepada Tagar, Rabu, 4 Juni 2020.

Baca juga:  Jemaah Haji Tak Berangkat, PA 212: Haram Pakai Dananya

Kendati demikian dia mengakui sebelumnya Indonesia pernah tidak mengirim jemaah haji ke Tanah Suci, karena suatu hal. Namun, kata Novel, dana penyelenggaraan ibadah haji tidak pernah digunakan untuk kepentingan lainnya.

"Memang sejarah pernah terjadi. Indonesia tidak mengirimkan jamaah haji saat agresi belanda tahun 1945, 1946 dan 1947 karena kondisi keamanan. Namun, dana jemaah haji tidak pernah dialihfungsikan," ujarnya.

Novel BamukminJuru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin. (Foto: Tagar)

Dana haji untuk tahun ini perlu dikaji. Disinyalir ada indikasi lagi-lagi dana haji menjadi sasaran empuk rezim.

Lantas mantan Jubir Front Pembela Islam (FPI) itu menyebut, jika Pemerintah RI ingin menstabilisasi keuangan negara, seharusnya menggunakan dana milik orang-orang kaya di Tanah Air.

"Seyogianya jangan lagi dana ibadah haji diganggu gugat, tapi pakailah dana para konglomerat atau taipan yang telah mengeruk SDM dan SDA di negara ini, yang belum tentu untuk kepentingan negara dan rakyat. Ini malah harta kekayaan mereka dialihkan ke luar negeri," kata dia.

Sebelumnya, pemerintah membatalkan pemberangkatan ibadah haji tahun 2020 akibat pandemi Covid-19. Atas keputusan ini, Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan rasa simpatinya. Dia juga mengajak para jemaah haji ikhlas menerima kebijakan pemerintah tersebut.

Baca juga: Gerah Pelabelan Kadrun, PA 212: Mereka neo-PKI

"Kami menyampaikan rasa simpati yang mendalam kepada seluruh jemaah haji yang terdampak pandemi Covid-19 tahun ini, sehingga tertunda keberangkatan hajinya. Mari kita menerima keadaan ini dengan ikhlas," kata Fachrul Razi di Jakarta, Selasa, 2 Juni 2020. 

Teranyar, Kepala Badan Pelaksana BPKH Anggito Abimanyu menegaskan bahwa lembaganya sama sekali tidak berinvestasi di valuta asing untuk keperluan haji.

"Sekali lagi saya ingin tegaskan kami tidak melakukan investasi di valuta asing, melainkan hanya membeli valuta asing untuk keperluan pelayanan haji," kata Anggito saat diskusi daring terkait Pengelolaan Dana Haji oleh BPKP yang dipantau di Jakarta, Kamis, 4 Juni 2020 dilansir Antara.

Selain itu, dia mengaku, sebenarnya pada tahun 2020 ini BPKH telah menandatangani nota kesepahaman dan uji tuntas di Arab Saudi di bidang perhotelan dan katering.

"Kami ingin kalau kita investasi di Arab Saudi ada yang bisa didapatkan di antaranya manfaat dan pelayanan haji," kata Kepala Badan Pelaksana BPKH Anggito Abimanyu. []

Berita terkait
PA 212 Tuding Anak Cucu Sengaja Dibina Bangkitkan PKI
Novel Bamukmin PA 212 mengatakan meskipun PKI sudah lama dibubarkan, kini keturunan kelompok itu masih ada di DPR dan tumbuh besar di Tanah Air.
PA 212 Siap Gabung Partai Baru Amien Rais, Ada Syaratnya
Persaudaraan Alumni (PA) 212 siap bergabung bila Amien Rais mendirikan partai baru, tetapi ada syaratnya.
PA 212: Pelonggaran PSBB Senjata Pemusnah Massal
Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin menduga Pemerintah sengaja melakukan pemusnahan massal dengan melonggarkan PSBB.