Denpasar - Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam di Bali bersepakat tak menggelar salat Idulfitri di tengah pandemi Covid-19 atau virus corona. Sejumlah ormas Islam seperti PWNU Bali, PW Muhammadiyah Bali, DMI Bali, LDDI Denpasar.
Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Petrus Reinhard Golose memastikan sejumlah tokoh agama dan ormas Islam telah bersepakat mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak menggelar salat Idulfitri di tengah pandemi Covid-19.
Apabila salat Idulfitri tetap dilaksanakan, maka petugas akan melakukan tindakan sesuai dengan protokol kesehatan secara ketat
"Seluruh tokoh umat muslim di Bali sudah sepakat dan menyetujui imbauan pemerintah pusat untuk melaksanakan salat Idulfitri di rumah masing-masing dan akan segera membuat seruan bersama," ujar Golose usai pertemuan dengan tokoh dan ormas Islam di Mapolda Bali, Rabu, 20 Mei 2020.
Ia mengatakan saat ini transmisi lokal penyebaran Covid-19 di Provinsi Bali terbilang cukup tinggi pada angka 38 persen. Selain itu, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang kegiataan agama bersifat masif untuk dilarang dan diimbau digelar di rumah masing-masing.
Atas pertimbangan tersebut, Kepolisian Daerah Jawa Timur memberikan saran kepada umat muslim di Bali untuk tidak menggelar salat Idulfitri berjemaah di masjid maupun lapangan.
"Apabila salat Idulfitri tetap dilaksanakan, maka petugas akan melakukan tindakan sesuai dengan protokol kesehatan secara ketat,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi Bali Taufiq As’adi menyetujui imbauan pemerintah pusat untuk meniadakan salat Idulfitri berjemaah di masjid maupun di lapangan. Hal tersebut, kata dia, demi kesehatan masyarakat Bali.
“Pelaksanaan salat Idulfitri sebaiknya dilaksanakan serempak di seluruh Bali di rumah masing-masing,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster mengucapkan mengapresiasi ormas dan tokoh muslim di Bali bersepakat tidak melaksakan salat Idulfitri berjemaah. Ia berharap dengan adanya kesepakatan dengan tokoh agama tersebut bisa mempercepat pemulihan Bali dari Covid-19.
"Semoga penyebaran Covid-19 di Bali bisa cepat terjadi," tuturnya. []