Organisasi Berbasis Agama di AS Hadapi Ancaman yang Meningkat

Dalam seruan kepada organisasi-organisasi berbasis agama Mayorkas mendorong mereka untuk meningkatkan keamanan
Petugas polisi berjaga di luar Sinagoga di AS, 3 November 2022. Pemerintah AS melindungi rumah ibadah seperti gereja, sinagoga, dan masjid di saat ketegangan komunitas berbasis agama di seluruh negeri meningkat. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id - Sinagog, masjid dan organisasi berbasis agama lainnya kini mendapat bantuan dari pemerintah Amerika saat menghadapi lonjakan kejahatan bermotif kebencian pasca serangan teror Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. Jeff Seldin melaporkannya untuk VOA.

Semakin mendekati perayaan Hanukkah dan Natal, pejabat-pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) sama sekali tidak dapat bergembira.

“Saya berharap kita semua dapat berkumpul dalam perayaan multi-agama dalam beberapa hari raya mendatang, tetapi sayangnya kita berkumpul dalam suasana yang lebih muram," kata Menteri Urusan Keamanan Dalam Negeri AS, Alejandro Mayorkas.

Dalam seruan kepada organisasi-organisasi berbasis agama Mayorkas mendorong mereka untuk meningkatkan keamanan. “Kita berada dalam situasi di mana terjadi peningkatan ancaman di negara kita," ujarnya.

masjid di californiaPerempuan memasuki sebuah masjid di Los Angeles, California, AS, 30 Januari 2015. Masjid pertama di Amerika Serikat yang didedikasikan khusus untuk perempuan. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Lori Shepler)

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS pada Rabu (6/12-2023) mengeluarkan panduan baru untuk membantu gereja, sinagog, masjid dan kelompok berbasis agama lainnya meningkatkan keamanan fisik bagi jemaat dan fasilitas mereka.

Para pejabat dari berbagai lembaga juga telah meningkatkan penjangkauan, berusaha membagikan lebih banyak informasi intelijen tentang potensi ancaman.

Para pejabat keamanan mengatakan AS masih terperosok dalam situasi di mana ada peningkatan ancaman, dengan bahaya terbesar datang dari individu atau kelompok kecil yang menggunakan peristiwa-peristiwa saat ini untuk melampiaskan kekecewaan mereka.

Biro Penyidik Federal FBI mengatakan bahwa jumlah kasus kejahatan bermotif kebencian telah melonjak sekitar 60 persen selama dua bulan terakhir, dengan sebagian besar serangan yang menargetkan komunitas Yahudi .... tetapi lampu peringatan ada di mana-mana. “Ini bukan saatnya untuk panik. Ini saatnya untuk waspada," ujar Direktur FBI, Christoper Wray.

Lebih jauh Wray mengatakan, “Orang-orang seharusnya tahu persis bahwa kita berada dalam masa yang lebih berbahaya dibanding sebelumnya.” (em/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Laporan Kemendagri Jerman Menunjukkan Islamofobia Tersebar Luas di Jerman
Sikap permusuhan terhadap umat Muslim tersebar luas di sebagian besar masyarakat Jerman. Manifestasinya bisa ditemukan dalam realitas sehari-hari