Oleh : Irma Suryani Chaniago*
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ekspor pertanian Indonesia pada Maret 2021 meningkat hingga dua digit, baik secara month to month (mtm) ataupun year on year (yoy).
Secara yoy ekspor pertanian tumbuh sebesar 25,04 persen. Beberapa produk pertanian yang naik cukup besar secara yoy adalah tanaman obat aromatik dan rempah-rempah, serta sarang burung walet.
Peningkatan ekspor pertanian mencapai 0,39 miliar dolar AS atau meningkat 27,06 persen. Persentase peningkatan ekspor sektor pertanian ini tertinggi dibanding sektor lain,
Seperti sektor migas 5,28 persen, sektor industri pengolahan 22,27 persen, serta sektor pertambangan dan lainnya 13,68 persen. Hal ini membuktikan bahwa kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Tim Manajemen Kemeterian Pertanian makin moncer dan tentu prestasi ini sangat membanggakan.
Memang tidak mudah selangkah demi selangkah sektor pertanian kita menuju target capaian swasembada.
Saya yakin melalui program food estate dan Holding pertanian bukan sebuah keniscayaan kita bisa mencapai target yang di inginkan presiden yaitu swasembada pangan.
Progres program food estate akan mampu menjadi andalan jika para petani disiplin mengikuti arahan Kementan dalam pengelolaannya.
Program ini akan cepat berhasil jika koordinasi antara PUPR terkait pembangunan irigasi, Kemendag terkait pemasaran hasil produksi dan Kemenkeu terkait anggaran berjalan baik, program ini pasti mencapai target.
Asal Kementerian Pertanian juga memperketat kontrol pengelolaan lahan dan tidak melepas pengawalan pada petani sebelum lahan betul - betul menghasil kan sesuai target.
- Baca Juga: Menko PMK: Ekspor Produk Pertanian Angkat Martabat Petani
- Baca Juga: Syahrul Yasin Limpo Lepas Ekspor Pertanian ke 41 Negara
Sekali lagi bravo Syahrul Yasin Limpo, bravo Kementan dan tim.
*Politisi Partai NasDem