Untuk Indonesia

Opini: Apa yang Dapat Dipelajari Oleh Pemasar Aplikasi Lokal dari Kesuksesan China?

Era seluler telah benar-benar tiba dengan baik. Di Asia Tenggara saja, jumlah pengguna ponsel pintar diperkirakan mencapai 342 juta pada tahun ini.
Ilustrasi - Apa yang Dapat Dipelajari Oleh Pemasar Aplikasi Lokal dari Kesuksesan China?. (Foto: Tagar/Dok Universitas Ciputra)

Oleh: April Tayson



Era seluler telah benar-benar tiba dengan baik. Di Asia Tenggara saja, jumlah pengguna ponsel pintar diperkirakan mencapai 342 juta pada tahun ini, yang merupakan 89% dari seluruh pengguna internet di kawasan tersebut. 

Pertumbuhan ini menghadirkan skenario peluang yang menjanjikan bagi penerbit seluler salah satu contoh yang paling menonjol adalah ledakan pasar aplikasi seluler China yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Tidak ada negara lain yang menerapkan ‘mobile-first’ seperti China, yang membukukan 40% belanja aplikasi global. Namun di luar negaranya sendiri, aplikasi seluler yang dikembangkan China juga membuat gebrakan di pasar global, dengan keberhasilan aplikasi game selulernya, khususnya yang menjadi tolok ukur bagi negara-negara lain di dunia. 

Faktanya, data terbaru yang dikumpulkan oleh Adjust mengungkapkan bahwa Indonesia telah menjadi salah satu pasar utama bagi aplikasi game China, dengan tingkat penggunaan yang mengesankan, yakni sebesar 30% di antara seluruh unduhan game di negara tersebut.

Temuan ini menimbulkan beberapa pertanyaan penting bagi penerbit, pemasar, dan pengiklan di wilayah ini: Apa yang membuat aplikasi China begitu populer? Dan bagaimana para pemasar dan pengiklan seluler di Indonesia dapat memanfaatkan strategi ini untuk meraih kesuksesan mereka di dalam negeri?

Daya tarik aplikasi game China

China saat ini membukukan 47% pendapatan game seluler global di seluruh dunia. Faktanya, sebagian besar aplikasi terlaris di dunia pada tahun 2022 adalah aplikasi yang dikembangkan di China, termasuk TikTok, Honor of Kings, Genshin Impact, dan PUBG Mobile, yang menghasilkan pendapatan lebih dari US$1 miliar.

Di Indonesia, aplikasi game yang dikembangkan di China seperti "Mobile Legends: Bang Bang" telah mencapai kesuksesan luar biasa, melampaui 100 juta unduhan dan menempati posisi teratas di seluruh toko aplikasi di negara ini. 

Meskipun keberhasilan ini sebagian besar disebabkan oleh berkembangnya pasar game di Indonesia, yang memiliki basis pengguna aktif, dukungan pemerintah Indonesia dan upaya strategis perusahaan game China juga memainkan peran penting.

Salah satu faktor kuncinya adalah konten berkualitas tinggi dan gameplay yang mendalam dari aplikasi yang dikembangkan di China. Nama-nama permainan seperti PUBG Mobile dan Genshin Impact, misalnya, telah merevolusi game seluler dengan menawarkan pengalaman bermain game seperti konsol di perangkat seluler dan memprioritaskan pelibatan pemain dan pembangunan komunitas. 

Untuk mempertahankan tingkat keunggulan ini, pengembang China sangat mengandalkan data atribusi seluler untuk memahami cara pengguna menemukan dan berinteraksi dengan aplikasi mereka.

Ketika tiba saatnya, hiperlokalisasi adalah strategi utama yang berkontribusi signifikan terhadap kesuksesan aplikasi game China. Hal ini tidak hanya melibatkan penyesuaian konten dan bahasa game agar dapat diterima oleh pengguna di wilayah tertentu, namun juga strategi monetisasi, situs web, dan antarmuka aplikasi. 

Data tentang perilaku pengguna dan saluran akuisisi memainkan peranan penting dalam hal ini - dengan memahami bagaimana pengguna di wilayah tertentu berinteraksi dengan aplikasi, pengembang kemudian dapat menyesuaikan konten, strategi, dan saluran mereka agar sesuai dengan preferensi lokal, sehingga pada akhirnya mendorong keterlibatan dan loyalitas pengguna.

Peran pengambilan keputusan berdasarkan data

Seperti hiperlokalisasi, sebagian besar keberhasilan aplikasi China tergantung pada pengambilan keputusan berdasarkan data. Atribusi seluler memainkan peran penting, sehingga memungkinkan pengembang melacak perjalanan pengguna mulai dari peristiwa akuisisi awal hingga tindakan yang mereka lakukan dalam aplikasi dan pendapatan. 

Berbekal wawasan ini, pengembang dapat mengoptimalkan pengalaman pengguna, meningkatkan keterlibatan, dan menghasilkan pendapatan. Pengukuran ROI juga penting untuk keberhasilan strategi ini, guna memastikan bahwa upaya pemasaran berjalan efektif dan efisien.

Wawasan berbasis data juga memainkan peran penting dalam membantu pengembang dalam menyediakan pembaruan berkelanjutan dan fitur inovatif yang membuat pengguna tetap terlibat. Setiap keputusan dibuat berdasarkan data, sehingga memastikan bahwa fitur-fitur baru sesuai dengan basis pemain. 

Perusahaan-perusahaan China juga memanfaatkan analisis seluler untuk mengukur dan menganalisis perilaku dalam aplikasi. Dengan data ini, mereka menyampaikan pesan yang relevan kepada audiens target mereka untuk terus meningkatkan strategi akuisisi dan retensi pengguna.

Meniru kesuksesan China secara lokal

Dengan meningkatnya kepemilikan ponsel pintar dan penggunaan internet, industri game seluler di Indonesia berada pada jalur pertumbuhan yang sepertinya tidak akan melambat. 

Pengembang game China telah memanfaatkan peluang ini, memanfaatkan reputasi mereka yang sudah mapan dan membentuk aliansi strategis untuk memperkuat posisi dominan mereka di pasar Indonesia. 

Ketika pengguna berbondong-bondong menggunakan aplikasi-aplikasi ini, mungkin pembelajaran terbesar bagi penerbit, pemasar, dan pengiklan seluler di Indonesia adalah menerapkan praktik-praktik berbasis wawasan yang membawa aplikasi-aplikasi China menuju kesuksesan. Ini dapat mencakup:

  • Rekomendasi konten yang dipersonalisasi: Menggunakan analisis data untuk memahami preferensi pengguna dan memberikan rekomendasi konten yang disesuaikan, sehingga meningkatkan keterlibatan pengguna.
  • Analisis prediktif: Menerapkan model prediktif untuk memperkirakan perilaku pengguna, sehingga memungkinkan untuk mengambil keputusan proaktif dan mengantisipasi kebutuhan pengguna.
  • Pemasaran tersegmentasi: Membagi basis pengguna ke dalam kelompok yang berbeda berdasarkan demografi, perilaku, atau preferensi, sehingga memungkinkan untuk menyesuaikan strategi pemasaran dengan setiap segmen guna memaksimalkan efektivitas
  • Memilih saluran pemasaran yang tepat: Membuat keputusan yang tepat tentang saluran mana yang paling efektif untuk menjangkau audien target atau pengguna dengan nilai seumur hidup (LTV) yang tinggi, misalnya.
  • Pengujian A/B: Terus menguji berbagai fitur, tata letak, dan konten dalam aplikasi guna menentukan mana yang terbaik dalam hal keterlibatan dan konversi pengguna.
  • Prediksi churn: Menganalisis data untuk mengidentifikasi tanda-tanda bahwa pengguna mungkin berhenti menggunakan aplikasi, sehingga memungkinkan intervensi target tetap mempertahankannya.

Dengan terus menyempurnakan strategi berdasarkan data pengguna, pemain lokal dapat meningkatkan pengalaman pengguna, meningkatkan retensi pengguna, dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan. 

Wawasan tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan game-game ini, di mana mereka menghabiskan waktu, dan apa yang mendorong pembelian dalam aplikasi juga dapat membantu pengembang game dan pengiklan lokal untuk memahami pasar game Indonesia dengan lebih baik.

Pada akhirnya, untuk mencapai kesuksesan yang serupa dengan aplikasi China, pemasar dan pengiklan seluler di Indonesia perlu membuat komitmen yang kuat terhadap pengambilan keputusan berdasarkan data. 

Dengan melakukan hal ini, mereka dapat menavigasi lanskap budaya yang dinamis di negara ini dan membuka peluang pertumbuhan baru, memastikan bahwa orientasi terhadap pengguna tetap menjadi kompas yang memandu kesuksesan mereka.

*Regional Vice President of APAC, Adjust

Berita terkait
Opini: Candu Kekuasaan Jokowi
Itu suatu luapan kekecewaan dan kemarahan berlebihan, yang segera diredam Megawati Soekarnoputri
Opini: Dekonstruksi Keadilan yang Bermartabat
Bicara ber-keadilan scenderung terjadi konflik dan ketegangan-ketegangan sosial yang tentunya dapat mengganggu jalannya perubahan masyarakat.
Opini: Mahkamah Konstitusi, The Gladiator of Constitution
Mahkamah Konstitusi telah melewati batas wewenangnya.