Jeneponto - Puluhan petani rumput laut dipesisir Pantai Kelurahan Pabiringa, Kecamatan Jeneponto terpaksa memulung atau memungut rumput laut mereka yang berhamburan di bibir pantai.
Hamsa, salah seorang petani rumput mengaku memulung rumput lumpur sudah berlangsung beberapa hari sejak Kabupaten Jeneponto dilanda hujan.
"Sudah seminggu lebih memungut rumput laut sejak wilayah Kabupaten Jeneponto dilanda hujan,"kata hamsa kepada Tagar, Jumat 17 Januari 2020
Dia menyampaikan sejak hujan deras melanda wilayah Kabupaten Jeneponto membuat gelombang diperairan meninggi mencapai tiga meter.
Sudah seminggu lebih memungut rumput laut sejak wilayah Kabupaten Jeneponto dilanda hujan.
"Tali yang digunakan sebelumnya mengikat rumput laut tidak bisa menahan derasnya gelombang. Akibatnya terputus, dan rumput laut siap panen berhamburan," katanya
Pantauan Tagar dilokasi rumput laut yang berhamburan dibibir pantai bercampur dengan lumut. Sehingga para petani memisahkan rumput laut dan lumut, dan dimasukkan kedalam karung.
Akibat kejadian ini, kata Hamsa, dirinya mengalami kerugian karena hasil rumput laut siap panen hanya sebagian yang bisa diambil dan sebagian lagi berhamburan dibawah ombak.
"Ada puluhan juta kerugian yang ditimbulkan akibat hasil rumput laut siap panen diterjang ombak hingga berhamburan,"katanya
Dia menyampaikan rumput laut yang berhasil dipungut dari terjangan ombak sebagian akan dijadikan bibit kembali, dan ditanam setelah cuaca kembali normal.
"Dan sebagian lagi akan dijemur untuk dijual memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari,"tutupnya
Diketahui warga Kelurahan Pabiringa, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan mayoritas penghasil atau Petani Rumput Laut. []