Nrimo Ing Pandum, Falsafah Jawa, Makna dan Contoh Penggunaan dalam 10 Kalimat

"Nrimo ing pandum" adalah salah satu falsafah Jawa yang berarti menerima dengan ikhlas segala yang diberikan oleh Tuhan.
Nrimo Ing Pandum, Falsafah Jawa, Makna dan Contoh Penggunaan dalam 10 Kalimat. (freepik/ Thirakadz)

TAGAR.id, Jakarta"Nrimo ing pandum" adalah salah satu falsafah Jawa yang berarti menerima dengan ikhlas segala yang diberikan oleh Tuhan, baik itu kebahagiaan maupun kesulitan. 

Filosofi ini mengajarkan kita untuk bersyukur dan menerima takdir tanpa mengeluh. 

Berikut adalah 10 kalimat yang menggambarkan makna dan contoh penggunaan falsafah ini:

1. Dalam situasi sulit, Budi selalu mengingat ajaran "nrimo ing pandum" dan mencoba untuk tetap bersyukur atas apa yang dia miliki.

2. Meski tidak lulus ujian masuk perguruan tinggi, Rina memilih untuk nrimo ing pandum dan mencari peluang lain yang bisa dia kejar.

3. Kakek selalu mengatakan bahwa kebahagiaan sejati datang dari hati yang bisa nrimo ing pandum, bukan dari kekayaan duniawi.

4. Setelah kehilangan pekerjaan, Pak Andi tetap tenang dan nrimo ing pandum, yakin bahwa ada rencana lebih baik yang menunggunya.

5. Saat menghadapi kegagalan, Andi belajar untuk nrimo ing pandum dan melihatnya sebagai pelajaran berharga yang akan membantunya tumbuh.

6. Dalam tradisi Jawa, nrimo ing pandum adalah kunci untuk menjalani kehidupan dengan penuh kedamaian dan ketenangan batin.

7. Meski hidup sederhana, keluarga Pak Slamet selalu bahagia karena mereka mempraktikkan nrimo ing pandum dalam kehidupan sehari-hari.

8. Dengan nrimo ing pandum, kita diajarkan untuk menghargai setiap momen kehidupan, baik yang manis maupun yang pahit.

9. Ketika mendapat musibah, Ibu mengajarkan anak-anaknya untuk nrimo ing pandum dan tetap berdoa serta berusaha.

10. Filosofi nrimo ing pandum mengajarkan kita untuk tidak terlalu terikat pada keinginan duniawi, tetapi lebih fokus pada kedamaian batin dan rasa syukur. []

Berita terkait
Arema FC Songsong Falsafah Jawa di HUT ke-33
Arema FC telah melakukan perjalanan panjang selama 33 tahun berkiprah di kancah sepak bola Indonesia. Arema FC hadapinya dengan falsafah Jawa.
Indonesia Tak Besar Jika Jiplak Falsafah Bangsa Lain
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menegaskan tidak ada bangsa yang menjadi besar jika menjiplak ideologi bangsa atau falsafah bangsa lain.
Jokowi dan Falsafah Jawa Favorit
Sikap tenang Jokowi melihat hasil hitung cepat quick count, disebut banyak orang sebagai perwujudan salah satu falsafah Jawa.