Novel Bamukmin: Justru Yusril yang Islamnya Gak Jelas

Yusril ungkap Rizieq Shihab pernah bilang Prabowo Islamnya gak jelas. Novel Bamukmin: justru Yusril yang Islamnya gak jelas.
Novel Bamukmin ketika memprotes karikatur Rizieq Shihab di kantor Majalah Tempo. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta, (Tagar 27/3/2019) - Koordinator Humas Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin mengatakan justru Yusril Ihza Mahendra yang Islamnya tidak jelas. 

Novel mengatakan hal tersebut ketika dikonfirmasi apa benar Rizieq Shihab pernah mengatakan Prabowo Islamnya gak jelas sebagaimana disampaikan Yusril Ihza Mahendra dalam acara News Maker di medcom.id pada 14 Februari 2019 yang videonya belakangan viral di media sosial.

Yusril Izha dalam acara itu menceritakan latar belakang Ijtima Ulama II yaitu memilih calon wapres dari kalangan ulama untuk mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019, karena Prabowo Islamnya gak jelas, perlu wakil yang Islamnya jelas.

"Jadi gimana ini, Bib. Kok yang dipilih malah pedagang. Ya sudah kita bikin ijtima yang kedua, kata Habib Rizieq. Bikinlah ijtima yang kedua. Hati-hati ijtima yang kedua ini, kalau misalnya ternyata hanya melegitimasi apa yang diputuskan Prabowo, ini dunia ini bisa terbalik-balik. Prabowo yang ikut ulama atau ulama yang ikut Prabowo. Ini kan bisa jadi serius masalahnya," kata Yusril dalam rekaman video

"Tapi ternyata ya ijtima yang kedua ya isinya seperti itu. Dan tanpa banyak diskusi, saya dengar lho Pak Yusril kok dukung Jokowi? Berarti dukung penista agama dong? Saya bilang yang menista agama itu kan si Ahok. Ahok itu kan sudah dihukum. Ahok itu siapa yang mengangkat, yang gede-gedein dia jadi wakil gubernur? Kan Prabowo," lanjut Yusril.

"Ah masa? katanya. Terus saya kasih upload nih video nih. Ada Prabowo lagi begini, Jokowi di sini, Ahok pakai baju kotak-kotak. Emang kamu udah lupa ya? Saya bilang saya kenal Ahok, saya kan orang sekampung sama si Ahok. Jadi kita gak setuju Ahok jadi gubernur," kata Yusril pula. 

Berikut ini Novel Bamukmin menanggapi pernyataan Yusril Ihza Mahendra, selengkapnya dalam wawancara tertulis dengan Tagar News, Rabu (27/3):

"Wah justru buat saya, Yusril juga Islamnya gak jelas, yang pasti memang Yusril gak ngerti agama. Saya duga cuma jual jual syariat Islam doang makanya berani menjadi kelompok pendukung penista agama dan kriminalisasi ulama.

Kalau Yusril ngerti agama harus tahu mana yang harus disampaikan sebagai kewajiban dan mana yang haram atau gibah untuk disampaikan.  

Kita wajib melawan kemungkaran yaitu maksiat terang-terangan atau dipertontonkan seperti mendukung penista agama itu sangat jelas bukan kami membuka aib seseorang, tapi memang mereka melakukan maksiat yang dipertontonkan sehingga kita wajib menyampaikan kepada umat Islam dengan lisan kita untuk melawan itu.

Nah di sini Yusril jelas gagal paham agamanya ditelan dengan kepentingan politik mungkarnya.

Mengenai benar atau tidaknya kita harus tabayun kepada Habib Rizieq Shihab. Namun, sebagai orang beriman atau yang paham agama haram membawa-bawa nama orang atau melakukan gibah apalagi di muka umum yang dikonsumsi oleh publik. 

Jelas ini perbuatan kotor dan zalim karena selain haram atau dosa dengan gibah itu juga ucapan itu mengadu domba anak bangsa sehingga umat Islam harus sadar bahwa Yusril adalah sosok yang sangat buruk sebagai seorang pemimpin partai yang ternyata gagal paham dengan agamanya malah menambah dosa dengan mengadu domba umat Islam.

Kalau orang sudah gak ngerti agama sebaiknya diam, ini masih mempunyai nilai dan berakhlaq, bukan malah mempertontonkan kegagalpahamannya

Sehingga saya terhadap Yusril jelas tidak pernah percaya yang slogannya bela Islam bela rakyat yang ternyata jelas bela pendukung penista Islam dan jelas jangankan bela rakyat calegnya saja dibohongi dan dizalimi makanya saya mengundurkan diri resmi dari PBB walaupun saya tidak bisa mundur dari KPUD untuk pencalegan saya makanya wajib saya sampaikan haram mencoblos nama saya."

Anda kecewa karena Yusril dukung Jokowi? 

"Benar karena sebelumnya sudah sepakat ganti presiden dan sebab itulah saya bergabung dan juga pernyataan Yusril ketika itu mengajak FPI untuk gabung dan mengatakan akan memilih kotak kosong kalau terjadi capres tunggal, gak tahunya tanggal 27 Januari 2019 hasil Rakornas jelas mengkhianati caleg-calegnya."

Novel Bamukmin menunjukkan surat pernyataan pengunduran dirinya dari keanggotaan Partai Bulan Bintang (PBB) yang ia buat pada 13 Maret 2019. []

Baca 

Berita terkait