Jakarta - Nokia telah menandatangani kontrak dengan Broadcom untuk mengembangkan chipset 5G. Perusahaan telekomunikasi asal Amerika Serikat ini menjadi perusahaan ketiga yang bekerja sama dengan Nokia, setelah Intel dan Marvell.
Menurut presiden jaringan seluler Nokia, Tommi Uitto, kapabilitas Broadcom akan memungkinkan Nokia untuk memberikan kinerja tinggi dalam pembuat chipset 5G tersebut. Kemudian, Broadcom juga akan menyarankan perusahaan untuk menggunakan teknologi ASIC (Application-Specific Integrated Circuit) demi mengurangi biaya dan rantai pasokan.
Dilansir dari laman GSM Arena, Rabu, 17 Juni 2020, kerja sama ini akan membantu Nokia dalam memperluas kehadiran dan pengiriman produk 5G yang diharapkan dapat tercapai hingga 35 persen. Chipset ini akan dibuat khusus pada akhir 2020.
Menurut pihak Nokia, Broadcom beserta dua perusahaan lainnya akan membantu Nokia memperluas platform bermerek ReefShark, yang nantinya akan digunakan dalam produk radio AirScale. Chipset ini diklaim dapat mengurangi konsumsi daya berlebih, namun tetap menyediakan kapasitas dan peningkatan kinerja.
Kepala pemasaran jaringan seluler Nokia, Sandro Tavares, mengungkapkan bahwa pasar 5G kini berkembang lebih cepat dan perusahaan pun perlu mempercepat proses pengembangan dengan membawa pemasok baru. Jika Nokia hanya mengandalkan satu pemasok, maka kemungkinan perusahaan asal Finlandia ini tidak akan dapat membawa produk 5G ke pasaran dengan dalam waktu dekat.[]