Jakarta, (Tagar 28/12/2018) - Nike Ardilla penyanyi legendaris Indonesia berulang tahun pada Kamis 27 Desember 2018. Seperti tahun yang sudah-sudah, keluarga dan pihak berkepentingan membuat acara khusus untuk merawat kenangan akan sosoknya.
Nike Ardilla lahir 27 Desember 1975, meninggal 19 Maret 1995.
Tahun ini bersamaan ulang tahun ke-43 tahun Nike Ardilla, Musica Studio's menghelat acara bertajuk 'Ngintip Musica'. Ngintip akronim dari Ngedengerin, Interview dan Review.
Musica menjadi label bagi karya-karya Nike juga meluncurkan DVD Karaoke Original lagu-lagu terpilih milik mojang Bandung tersebut.
Indrawati Widjaya akrab disapa Bu Acin perwakilan Musica Studio's menyampaikan kegembiraan setelah pihaknya mendapat kesempatan bekerja sama dengan Musik Plus, label terdahulu yang menaungi Nike Ardilla untuk merilis ulang lagu-lagu milik penyanyi yang juga model dan aktris layar lebar tersebut dalam format DVD Karaoke.
"Tahun ini, tahun 2018 kita bekerja sama dan dipercaya oleh Musik Plus untuk menjaga eksistensi Almarhumah Nike dan juga melestarikan karya-karya Almarhumah Nike," ujar Bu Acin dalam jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (27/12).
Dalam kesempatan ini juga hadir Nining Ningsihrat atau biasa dipanggil Mamih, Ibunda Nike Ardilla, dan Raden Alan Yudi kakak Nike.
Alan mengungkapkan dirinya amat terkesan atas digelarnya acara khusus dalam rangka mengenang adik bungsunya itu.
"Sulit untuk dikatakan, saya benar-benar terkesan dengan event yang dibuat oleh pihak Musica, yaa jauh dari sebelumnya tidak ada yang dibuatkan seperti gini," tutur Alan.
Mamih hanya duduk menunduk menahan haru, beberapa kali menghapus air mata yang mengalir di pipinya.
Kiri ke kanan (Belakang) Roby Geisha, Regina Geisha, Shakira Jasmine. (Depan) Raden Alan Yudi (Kakak Nike), Nining Ningsihrat (Ibu Nike), Indrawati Widjaya (Bu Acin). (Foto: Tagar/Suratno Wongsodimedjo)
Lagunya Bernyawa
Pada helatan ini hadir artis-artis ternama dari Musica Studios, yakni Shima Band, Shakira Jasmine dan Geisha yang kemudian membawakan lagu-lagu Nike, sekaligus memperkenalkan lagu terbaru milik mereka.
Kepada Tagar, Roby Satria pemain gitar dari kelompok musik Geisha mengaku bangga bisa membawakan lagu milik Nike Ardilla.
Baginya, lagu-lagu Nike kerap dirasakan punya nyawa tersendiri. Hal itu membuat Roby merasa bertanggung jawab untuk memberikan kesan yang sama saat membawakan lagu tersebut.
"Lagu-lagu Nike yang didengarkan itu, entah kenapa itu seperti berbicara langsung dengan kita. Seperti benar-benar dekat. Itu yang membuat akhirnya lagunya sangat bernyawa," tutur Roby.
"Jadi sebenarnya lagu yang kita bawakan benar-benar tanggung jawab yang luar biasa yang diberikan kepada kita. Geisha harus membuktikan kembali bahwa saat lagu itu dimainkan Geisha juga tetap bernyawa," lanjutnya.
Pada gelaran 'Ngintip Musica' ini turut hadir ratusan anggota Nike Ardilla Fans Club (NAFC) yang berjubel di sekitaran Pisa Cafe, Menteng Jakarta Pusat tempat berlangsungnya acara.
Nike Ardilla. (Foto: Instagram/Nike Ardilla)
Musisi Legendaris
Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi atau akrab dipanggil Nike Ardilla merupakan musisi legendaris Indonesia yang terkenal pada era akhir 80an dan awal 90an.
Perempuan kelahiran Bandung, tanggal 27 Desember 1975 itu telah memulai karier bermusiknya sejak berusia 5 tahun. Darah seni Nike mengalir dari kakeknya yang seorang penyanyi keroncong.
Seriusi dunia tarik suara, Nike kecil mendapat penghargaan Juara Harapan 1 kontes Lagu Pilihanku TVRI sekaligus Juara Festival Pop Singer HAPMI kota Bandung pada tahun 1985 saat usia Nike baru 10 tahun.
Nike kemudian didaftarkan Ibunya ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia (HAPMI). Bocah yang saat itu masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar tersebut juga masuk ke manajemen Denny Sabri.
Kerap menyanyikan lagu dengan irama musik rock, Nike diberi nama panggung Nike Astrina, konon nama tersebut dibuat agar kelak Nike bisa menyaingi Lady Rocker yang saat itu telah terkenal, Nicky Astria.
Nike Ardilla. (Foto: Instagram/Nike Ardilla)
Nike mulai masuk dapur rekaman pada tahun 1986 dengan merilis single berjudul Lupa Diri. Lagu tersebut dimasukkan ke dalam album kompilasi bertajuk Rock Power tahun 1987.
Pada bulan Juli tahun 1988 ketika baru lulus Sekolah Dasar, Nike berkesempatan merekam album perdananya di bawah naungan JK Record. Sayang, album tersebut gagal di pasaran. Alasannya, Usia Nike yang masih belia dinilai belum cocok membawakan lagu-lagu bertema percintaan.
Setahun kemudian, masih dengan nama panggung Nike Astrina, putri dari pasangan Raden Edi Kusnadi dan Nining Ningsihrat itu masuk dunia seni peran dengan bermain dalam film berjudul Gadis Foto Model.
Tidak hanya didaulat menjadi pemeran dalam film, Nike juga mengisi musik pendamping sinema layar lebar tersebut yang kemudian dirilis sebagai album OST Gadis Foto Model.
Oktober 1989 Nike bergabung dengan Proyek Q Record. Di produseri pengarang lagu bertangan dingin Deddy Dores, Nike membesut album berjudul Seberkas Sinar. Dalam album ini, nama panggung Nike Astrina berubah lagi menjadi Nike Ardilla.
Nike Ardilla. (Foto: Instagram/Nike Ardilla)
Seberkas Sinar
Pasca dilepas rilisnya album Seberkas Sinar, nama Nike Ardilla kian melambung. Denny Sabri Management yang sedari awal mempersiapkan Nike untuk menjadi artis multitalenta, membentuk Nike Ardilla sebagai pengganti Cut Irna yang seorang model, Meriam Bellina yang seorang aktris dan Nicky Astria yang seorang lady rocker.
Penggabungan ketiga talenta tersebut dinilai berhasil. Nike tidak hanya dikenal sebagai penyanyi rock cemerlang, nama Nike juga diperhitungkan dalam kancah perfilman dan model.
Pada tahun 1990, album Nike Ardilla berjudul Bintang Kehidupan laku terjual lebih dari dua juta keping. Nike kemudian juga terpilih sebagai Gadis Sampul di ajang model bergengsi. Seolah tidak cukup, nama Nike juga masuk ke barisan aktris papan atas setelah bermain dalam film daerah paling laris saat itu, Kabayan.
Nike Ardilla. (Foto: Instagram/Nike Ardilla)
Kecelakaan Tragis
Pagi tanggal 19 Maret 1995 mobil Honda Civic berwarna biru metalik dengan nomor plat D 27 AK mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Riau (dulu RE Martadinata) Bandung.
Mobil tersebut menabrak pagar beton dan bak sampah. Nike Ardilla sang pengemudi mobil tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Nike yang diketahui baru saja pulang dari sebuah diskotek bersama manajernya, Sofiatun, mengalami luka parah di bagian kepala dan memar-memar di bagian sekitaran dada.
Kabar duka tersebut langsung menyebar bersama dengan isu-isu negatif penyebab kecelakaan Nike yang kian berkembang.
Beruntung pihak kepolisian segera menjelaskan bahwa tidak ditemukan sama sekali kadar alkohol dalam jasad Nike.
Karier Nike Ardilla mungkin terbilang singkat (1988-1995). Tapi dalam waktu sesingkat enam tahun, Nike telah berhasil menciptakan sekurang-kurangnya 10 buah album penuh, 8 buah album kompilasi, dan 27 single dan soundtrack.
Nike juga telah bermain sekurang-kurangnya dalam 9 buah judul film layar lebar dan lebih dari 12 judul Sinetron.
Hingga saat ini, Nike Ardilla masih menjadi pemegang catatan terbaik sebagai penyanyi dengan penjualan album tertinggi di Indonesia, yakni lebih dari 5 juta copy (Sandiwara Cinta). []