Jakarta - Nama aktor Nicholas Saputra melekat dengan judul film Ada Apa dengan Cinta? Aktingnya sebagai Rangga ikut berperan melambungkan kesuksesan AADC.
Pria yang akrab disapa Nico itu memiliki kenangan manis ketika mengawali karier sebagai bintang film di AADC. Kala itu, Nico yang masih berseragam sekolah kerap ditertawakan teman-temannya.
"Ya paling diceng-cenginlah. Tapi engga gimana-gimana. Diceng-cengin dulu, dibilang 'cie main film', 'cie model' gitu-gitu aja sih," kata Nico dalam perbincangan di live kanal YouTube National Geographic Indonesia.
Saat menjadi Rangga, usia Nico masih 18 tahun. Ia masih mengenyam pendidikan di SMAN 8 Jakarta. Keturunan Jerman ini tidak mengira AADC akan laris ketika ditayangkan di bioskop dan judulnya membekas di benak penikmat film Indonesia.
Baca juga:
- Kru Positif Covid-19, Syuting Jurassic World Dominion Tetap Lanjut
- Catherine Wilson Suka Banget Traveling ke Pantai
- Kominfo Bentuk Desk Karhutla Tangani Kebakaran Hutan
Ketika AADC dirilis, Nico mengungkapkan bioskop masih belum banyak menayangkan film Indonesia. Medio 2002, tandem Dian Sastrowardoyo di AADC itu mengatakan hanya ada lima film Indonesia yang diproduksi.
Ketertarikan Nico dalam film kini tak hanya sekedar membintangi, tetapi sudah mulai memproduksinya. Belum lama ini aktor berusia 36 tahun itu menjadi produser dalam film dokumenter berjudul Semesta.
Film Semesta bercerita tentang kekhawatiran Nico akan lingkungan dan alam. Berisi tujuh tokoh pencinta lingkungan dari sejumlah wilayah di Tanah Air. Kisah film itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran untuk merawat Indonesia dan lingkungannya.
Nico yang sempat diangkat menjadi duta nasional untuk UNICEF pada November 2019 memang perhatian terhadap isu lingkungan dan alam.
Dalam perbincangan ini juga, Nico menyebut konservasi penting dilakukan dengan menimbang kesejahteraan masyarakat di sekitar ikut terangkat. Namun, dari itu semua, konservasi mendahulukan lingkungan secara ekologis.
"Menurut saya kalau ngomongin ekowisata, ekologinya dulu baru wisatanya. Kita mempertahankan secara ekologi baru wisatanya," tutur Nicholas Saputra.
