TAGAR.id, Jakarta - Niat puasa Ramadan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena merupakan rukun dan syarat sahnya puasa. Lafal niat ini juga merupakan pembeda antara satu ibadah dengan ibadah lainnya.
Menurut mazhab As-Syafi’i, orang yang hendak puasa harus membaca lafal niat pada setiap malam Ramadhan. Namun bagi mazhab Maliki, niat puasa Ramadan cukup sekali dalam satu bulan tersebut.
Niat puasa Ramadan
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كُلِّهِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri Ramadhāna kullihī lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku sengaja berpuasa bulan Ramadan sekaliannya karena Allah ta’ala,"
Kewajiban niat puasa pada malam awal Ramadan diterangkan antara lain dalam Risalah Abi Zaid Al-Qairuwani yang disyarahkan dalam Kitab Al-Fawakihud Dawani. Sedangkan niat puasa malam Ramadan berikutnya tidak diwajibkan.
ويبيت الصيام في أوله "وليس عليه البيات" كل ليلة "في بقيته" وكذلك كل صوم يجب تتابعه يكفي النية الواحدة
Artinya: Seseorang harus berniat puasa pada malam hari di awal Ramadhan. Tidak ada kewajiban niat berpuasa pada setiap malam pada hari-hari selanjutnya. Demikian juga berlaku pada puasa yang harus dikerjakan secara berurutan. Cukup niat sekali di awal.
Dengan demikian, bagi mazhab Maliki, niat puasa Ramadan cukup sekali, pada malam pertama Ramadan. Orang tidak perlu khawatir bila lupa berniat puasa pada malam-malam Ramadhan berikutnya.
Setelah fiks akhir bulan Sya’ban, atau pemerintah telah menetapkan awal bulan Ramadan, seseorang dapat berniat pada malam pertama Ramadan tersebut. Niat sekali dianggap cukup untuk ibadah puasa Ramadan sebulan.
Meski begitu, umat Islam tetap dianjurkan untuk membaca lafal niat Ramadan pada setiap malamnya. Membaca lafal niat puasa Ramadan sebulan penuh ini sebagai antisipasi bila dalam pelaksanaan puasa Ramadan terlupa membaca niatnya di malam hari. []