Pematangsiantar, (Tagar 9/3/2019) - Berniat ingin berbagi dengan beberapa panti asuhan yang ada di Kota Siantar, Melin Sitohang (41) dan suaminya, Guntur Situngkir (40), kehilangan uang senilai Rp 180 juta.
Seorang siswa yang berada di komplek Panti Asuhan Elim HKBP Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Siantar Timur mengatakan ada orang memecahkan kaca lalu membawa sesuatu yang diambil dari dalam mobil.
"Yang mencuri ada yang melihat, laki-laki dua orang. Anak sekolah lah yang melihat, pelakunya satu tidak pakai helm dan terlihat wajahnya. Yang membawa kereta yang pakai helm," ucapnya ketika ditemui di Polres Siantar.
Awalnya, kata Melin, awalnya mereka mengambil uang sebanyak Rp 200 juta dari teller Bank BRI yang terletak di Jalan Merdeka, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat.
"Kami berangkat dari rumah di Jalan Asahan km 4, ke Bank BRI di Siantar untuk mengambil uang Rp 200 juta untuk disumbangkan ke panti asuhan," ujarnya.
Pasangan suami-isteri yang mengendarai mobil Daihatsu Xenia warna hitam BK 1699 WF menuju Bank BRI, setelah selesai mengambil dana tersebut, mereka pergi ke panti asuhan Elim.
"Dari Bank BRI, uang Rp 200 juta dibungkus plastik hitam. Sampai di Panti Asuhan Elim HKBP Jalan Ahmad Yani, 20 juta kami ambil untuk disumbangkan dan 180 juta lagi disimpan dibawah tempat duduk mobil," ucapnya.
Namun, mereka telah mengetahui pelaku yang telah melakukan kejahatan tersebut dengan adanya rekaman cctv di sekitar pantai asuhan.
"Pelaku terekam CCTV panti asuhan mengendarai sepeda motor Satria FU warna merah. Padahal sisa uang itu mau kami bagi-bagikan lagi ke beberapa panti asuhan yang membutuhkan," tambah Guntur.
Sementara itu, Kanit Jatanras Satreskrim Polres Siantar Iptu Yuken Saragih mengatakan, bahwa mereka beserta tim identifikasi sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
"Kami tadi sudah ke lokasi kejadian, dan melihat rekaman CCTV yang ada di panti asuhan," tutupnya.
Baca juga: Tiga Belas Pejabat dan Pensiunan Diperiksa BKD Siantar, Ini Sebabnya