New York dan Singapura Jadi Kota Termahal di Dunia

Kedua kota ini menggeser Tel Aviv yang menduduki peringkat nomor satu sebagai kota termahal tahun 2021 lalu
Times Square di New York, AS, 29 November 2022. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Andrew Kelly)

TAGAR.id, Jakarta - New York City di Amerika Serikat (AS) dan Singapura menjadi dua kota metropolitan termahal di dunia setelah lonjakan inflasi terjadi pada tahun ini, berdasarkan survei tahunan sebuah lembaga kajian ekonomi yang berbasis di London, Inggris, baru-baru ini.

Kedua kota ini menggeser Tel Aviv yang menduduki peringkat nomor satu sebagai kota termahal tahun lalu. Pada tahun ini, kota tersebut melorot ke posisi ketiga terkait indeks Biaya Hidup Sedunia berdasarkan survei lembaga Economist Intelligence Unit (EIU).

Survei mengungkapkan "melonjaknya biaya hidup di kota-kota terbesar di dunia terjadi karena perang di Ukraina dan berlanjutnya pembatasan pandemi mengganggu rantai pasokan, terutama untuk energi dan makanan".

New York mencapai posisi teratas untuk pertama kalinya, sementara Damaskus dan Tripoli tetap menjadi kota termurah.


Patung Merlion SingapuraPatung Merlion, landmark wisata populer, di Singapura Senin, 31 Mei 2021. (Foto: voaindonesia.com/AP)

Harga meroket rata-rata 8,1 persen di 172 kota besar yang di mana survei EIU digelar pada Agustus dan September.

Survei tersebut "juga menunjukkan dampak dolar AS yang signifikan pada peringkat kota kami,” catatnya.

Sebanyak 50.000 harga di seluruh dunia dikonversi ke dalam mata uang dolar.

Mata uang AS telah melonjak tahun ini karena bank sentral Federal Reserve menaikkan suku bunga dalam jumlah besar untuk mencoba menjinakkan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade.

Selain New York, Los Angeles dan San Francisco juga masuk ke dalam sepuluh besar kota termahal sejagad.

Sementara itu, Moskow dan St Petersburg mengalami lonjakan yang signifikan di mana, "masing-masing naik sebanyak 88 dan 70 peringkat karena harga melonjak naik di kedua kota tersebut di tengah sanksi Barat dan pasar energi yang mendukung rubel".

Upasana Dutt, yang mengepalai penelitian tersebut, mengatakan "perang di Ukraina, sanksi Barat terhadap Rusia dan kebijakan nol COVID China telah menyebabkan masalah rantai pasokan yang, dikombinasikan dengan kenaikan suku bunga dan pergeseran nilai tukar, telah mengakibatkan biaya- krisis hidup di seluruh dunia."

"Kami dapat dengan jelas melihat dampaknya dalam indeks tahun ini, dengan kenaikan harga rata-rata di 172 kota dalam survei kami menjadi yang terkuat yang pernah kami lihat dalam 20 tahun di mana kami memiliki data digital," tambahnya. (ah/rs)/AFP/voaindonesia.com. [] 

Berita terkait
Tel Aviv Jadi Kota Termahal di Dunia untuk Ditinggali
Tel Aviv meggeser posisi Paris ke peringkat kota dengan biaya hidup tertinggi kedua di dunia bersama dengan Singapura
0
New York dan Singapura Jadi Kota Termahal di Dunia
Kedua kota ini menggeser Tel Aviv yang menduduki peringkat nomor satu sebagai kota termahal tahun 2021 lalu