NATO Kirim Pasukan dan Pesawat Tempur ke Eropa Timur

Negara-negara anggota NATO telah mengirim ribuan tentara, pesawat tempur, dan kapal ke negara-negara sekutu di Eropa timur
Konvoi militer Rusia dikerahkan di Krimea, dekat Ukraina, 19 Januari 2022 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Negara-negara anggota NATO telah mengirim ribuan tentara, pesawat tempur, dan kapal ke negara-negara sekutu di Eropa timur sementara ketegangan dengan Rusia meningkat terkait pengerahan lebih dari 100.000 tentara Rusia ke wilayah perbatasannya dengan Ukraina. Negara-negara Barat khawatir akan segera terjadi invasi yang dilakukan Rusia, meskipun pihak Kremlin telah membantahnya.

Empat jet tempur F-16 Denmark mendarat di Lithuania pekan lalu untuk mendukung misi kepolisian udara NATO di area Baltik. Sejak pencaplokan Krimea oleh Rusia pada 2014, NATO telah mengerahkan sekitar 4.000 hingga 5.000 tentara di Estonia, Latvia, Lithuania, dan Polandia dalam langkah yang oleh aliansi itu gambarkan sebagai “peningkatan kehadiran ke garis depan.”

1. Pasukan Amerika Serikat

Amerika Serikat (AS) sendiri telah menyiapkan sekitar 8.500 tentaranya dalam keadaan siaga tinggi. “Saya akan memindahkan pasukan AS ke Eropa timur dan negara-negara NATO dalam waktu dekat,” kata Presiden AS Joe Biden kepada para wartawan pada Jumat, 28 Januari 2022.

AS selama ini sudah menempatkan puluhan ribu tentara sebagai bagian dari NATO yang sebagian besar berada di Jerman dan Inggris. Satu skenario adalah kemungkinan pemindahan sebagian personel itu secara bertahap ke negara-negara anggota NATO di Eropa timur.

2. Negara-Negara Anggota NATO

Prancis telah mengumumkan rencana untuk mengerahkan ratusan tentara ke Rumania. “Seperti yang dikatakan oleh Presiden Macron minggu lalu, kami telah berkontribusi besar terhadap keamanan mitra-mitra dalam misi NATO di negara-negara Baltik dan kami akan terus melakukannya,” kata Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly ketika berkunjung ke Bukares, Rumania pada 27 Januari 2022 lalu.

pasukan rusia menuju belarusPotongan gambar dari sebuah video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 29 Januari 2022 menunjukkan kendaraan militer Rusia bersiap menuju lokasi latihan militer setelah tiba di Belarus (Foto: voaindonesia.com/AP)

“Dengan semangat yang sama, ia (Presiden Macron) menunjukkan ketersediaan untuk melangkah lebih jauh dan dalam kerangka NATO untuk terlibat dalam misi EFP (peningkatan kehadiran ke garis depan), khususnya di Rumania, jika NATO memutuskannya,” tambah Parly.

Spanyol, Belanda dan Jerman juga mempertimbangkan untuk mengirim pasukan, pesawat tempur dan kapal perang ke negara-negara sekutu di Eropa timur.

3. Senjata Anti-Tank

Inggris telah memasok sekitar 2.000 senjata anti-tank ke Ukraina dan diperkirakan akan menawarkan pengerahan lebih lanjut kepada negara-negara anggota NATO minggu ini, serta kemungkinan akan menggandakan komitmennya saat ini yang telah menyiapkan sekitar 1.150 tentara.

Perdana Menteri Boris Johnson akan mengunjungi Ukraina pada minggu ini dan mengadakan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

4. Ancaman Belarus

Rusia mengerahkan sekitar 100.000 tentara yang dikerahkan di dekat perbatasan dengan Ukraina. Ribuan lainnya tiba di Belarus untuk latihan militer bersama minggu ini.

Evelyn N. Farkas, mantan Wakil Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Rusia, Ukraina dan Eurasia, mengatakan negara-negara Barat harus merespons langkah yang diambil oleh Belarus dan Rusia tersebut.

“Tuntutan utama Putin dalam semua ini adalah penarikan pasukan dan persenjataan NATO dari negara-negara di Eropa timur. Jadi, fakta bahwa ada lebih banyak penumpukan pasukan Rusia, itu akan dilihat bukan sebagai tindakan pertahanan, tetapi tindakan ofensif dan provokasi oleh Rusia,” kata Evelyn N. Farkas (lt/em)/voaindonesia.com. []

Amerika dan Eropa Siapkan Rencana Darurat Energi

Konsekuensi Berat Bagi Rusia Jika Invasi Ukraina

Tindakan Terhadap Rusia Jika Moskow Serang Ukraina

Amerika dan Sekutu Siap Siap Hadapi Rusia Jika Invasi Ukraina

Berita terkait
DK PBB Bahas Penumpukan Pasukan Rusia di Perbatasan Ukraina
Negara-negara Barat meningkatkan dorongan diplomatik mereka untuk mencegah terjadinya konflik terbuka di Eropa