Nasdem: Prabowo Bilang Rakyat Susah, Kok Dimintai Sumbangan

'Yang bersangkutan koar-koar mengatakan rakyat sekarang banyak yang susah dan miskin, kok malah dimintai sumbangan. Waduh.'
Relawan mengikuti acara Pembekalan Relawan Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo-Sandi di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018). Acara tersebut mengambil tema "Bergerak Menuju Kemenangan". (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

Jakarta, (Tagar 24/11/2018) - Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago mengingatkan Prabowo Subianto pernah mengatakan rakyat banyak yang susah. Ia merasa heran pada Prabowo yang sekarang minta sumbangan pada rakyat. 

"Di saat yang bersangkutan berkoar-koar mengatakan bahwa rakyat sekarang ini banyak yang susah dan miskin, kok malah dimintai sumbangan. Waduh," ujar Irma Suryani Chaniago dalam keterangan tertulis pada Tagar News, Jumat (23/11).

"Saat dia (Prabowo) mengatakan rakyat banyak yang miskin, ya saya kira tidak etis (minta bantuan dana kampanye)," lanjut Irma.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta sumbangan dana kampanye kepada para relawan yang hadir dalam acara pembekalan relawan di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (22/11).

Baca juga: Prabowo Kehabisan Uang?

Permohonan itu disampaikan Prabowo saat berorasi di hadapan para relawan. 

"Tolong terpaksa aku minta bantuan dari kalian semua. Karena kita kekurangan dana perjuangan. Kami minta kerelaan yang mau bantu Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000. Berapa pun," kata Prabowo.

Yang Penting Penggunaan Transparan

Pengamat Politik Ray Rangkuti mengatakan tak masalah Prabowo minta sumbangan pada relawan, yang penting transparan dalam penggunaannya.

"Justru sebetulnya bagus. Itu kan meminta masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Ini kalau terjadi, bagus. Model-model begini mestinya yang harus didorong terus menerus ke depan," ucap Ray Rangkuti saat dihubungi Tagar News, Jumat (23/11).

"Apa yang dilakukan oleh Prabowo itu sesuatu yang patut terus didorong. Tapi tentu situasi itu harus didukung transparansi manajemen dan pengelolan keuangan yang baik dan benar. Saya pikir lebih ke aspek itu yang menjadi konsennya. Yang penting transparan, dikelola secara baik dan tidak menyalahi aturan karena dana sumbangan kampanye itu kan ada batasan-batasannya, perorangan berapa, badan usaha berapa," lanjut Ray.

Sekali lagi Ray menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan sumbangan dana kampanye.

"Harus ditransparansikan dan dijelaskan benar-benar, dikelola untuk apa uangnya. Itu ada sistemnya. Memang semua orang sudah tahu pasti bahwa kampanye ini tidak murah dan sebagainya," ujarnya.

Gerindra: Masyarakat Harusnya Bingung Pada Jokowi

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade menjelaskan pihaknya memang membutuhkan dukungan masyarakat berupa bantuan dana untuk mempersiapkan logistik di Pilpres mendatang.

"Dana sih ada untuk kampanye, tapi dana kita kan gak banyak. Intinya kita berharap dari masyarakat untuk memperkuat logistik kita," kata Andre saat dihubungi Tagar News, Jumat (23/11).

"Ini untuk perjuangan kita bersama. Tujuannya kan untuk memperbaiki nasib bangsa, bukan untuk memperkaya diri kan," lanjutnya.

Andre mengaku kesal pada pihak-pihak yang menilai negatif pernyataan Prabowo mengenai permintaan bantuan dana kampanye.

"Pak Prabowo harta kekayaannya 2 triliun. Seharusnya masyarakat bingung dong sama Pak Jokowi kok gak butuh sumbangan, padahal harta kekayaannya 50 miliar gitu. Pak Prabowo aja yang hartanya 2 triliun, kewalahan. Kampanye kan butuh dana besar. Ini Jokowi yang punya harta kekayaan segitu kok tenang aja. Tanya dong Jokowi, mengapa Prabowo yang dikejar. Prabowo kan minta bantuan sama masyarakat, gak ada masalah kan," kata Andre.

PSI: Kita Sudah Duluan Lakukan Penggalangan Dana Publik

Sekretaris Jenderal Partai SoIidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengatakan, tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf sudah meluncurkan rekening dana kampanye untuk mengajak seluruh masyarakat yang berniat memberikan bantuannya ke rekening dana kampanye.

"Kita sudah duluan melakukan penggalangan dana publik dong. Ada nomor rekeningnya dan sudah dipublikasi, sudah di-terusin tuh. Pak Jokowi punya track record melakukan penggalangan dana publik dari Solo sampai ke Jakarta, sampai pemilihan presiden pertama kemarin (Pilpres 2014). Itu semua menggalang kekuatan publik, yaitu penggalangan dana publik," kata Raja Juli Antoni saat dihubungi Tagar News, Jumat (23/11).

Sebagai informasi, Bendahara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Wahyu Sakti Trenggono mengatakan pihaknya mengumumkan nomor rekening dana kampanye untuk mempelopori transparansi dan akuntabilitas keuangan.

Ia mengajak seluruh masyarakat yang berniat memberikan bantuan untuk mengirimnya ke rekening dana kampanye tersebut, yakni rekening BRI atas nama TKN Joko Widodo Ma'ruf Amin 0230 0100 3819 302.

Raja Juli Antoni mengatakan, memang tidak salah meminta bantuan dana kampanye pada masyarakat. Namun, mengingat Prabowo selama ini dikenal sebagai elit politik yang memiliki pendanaan uang (kampanye), justru dirinya mempertanyakan hal tersebut.

"Selama ini dia (Prabowo) dikenal sebagai elit politik yang memiliki pendanaan uang ya. Apakah kemudian ini layak, rakyat dimintai partisipasi (bantuan dana kampanye)," ucapnya. []

Berita terkait