Mataram - Foto puing batu pada permukaan Planet Mars milik The National Aeronautics and Space Administration ata NASA mendadak jadi bahan perbincangan masyarakat. Pasalnya, foto yang diambil oleh robot penjelajah Curiosity Rover's MastCam pada 14 Agustus 2014 silam itu menampakan sebuah objek berbentuk seperti kerangka manusia.
Jika kehidupan pernah ada di Mars, para ilmuwan berharap itu akan menjadi bentuk kehidupan kecil yang disebut mikroba.
Berbagai spekulasi muncul, sebagian langsung menyimpulkan adanya kehidupan di Planet Merah itu. Namun, pihak NASA menegaskan objek berbentuk tulang paha dalam foto tersebut tak lain hanyalah batuan Planet Mars.
"Dilihat oleh Curiosity Rover lewat MastCam-nya, itu adalah batu Mars yang mungkin terlihat seperti tulang paha femur," ujar juru bicara NASA dikutip dari Science Alert, Senin, 15 Juni 2020.
Pihak NASA menyatakan, anggota tim ilmuwan pada misi saat itu menyimpulkan batuan berbentuk tulang manusia itu kemungkinan terbentuk secara alami oleh erosi. Badan antariksa milik Amerika Serikat itu juga menegaskan Mars tidak pernah memiliki kadar oksigen yang cukup untuk mahluk hidup, terutama manusia.
"Jika kehidupan pernah ada di Mars, para ilmuwan berharap itu akan menjadi bentuk kehidupan kecil yang disebut mikroba. Fosil berukuran besar kemungkinan tidak akan pernah ditemukan," ucapnya.
Para ilmuwan lantas mengaitkan interpretasi masyarakat pada foto NASA tersebut sebagai gejala dari Pareidolia, sebuah fenomena psikologis ketika manusia mengenali suatu bentuk, pola, atau objek tertentu pada suatu benda mati. Fenomena ini biasa dikaitkan dengan ilusi atau halusinasi visual.
Konspirasi tulang manusia pada temuan NASA di Mars bukan yang pertama kalinya. Beberapa waktu lalu, masyarakat juga pernah mengklaim melihat penampakan bigfoot, jamur, sendok, hingga peluru meriam di Planet Mars pada foto-foto NASA. Namun, para ilmuwan memastikan apa yang nampak pada permukaan Mars itu hanya batuan Mars.
NASA telah mengirimkan para astronot dan ilmuwan mereka sejak tahun 1960an untuk meneliti kemungkinan adanya kehidupan di Planet Mars. Saat ini, penelitian lebih berfokus pada kemungkinan kehidupan mikroba, karena bukan lingkungan kondusif untuk kehidupan yang lebih kompleks. []