Napi Bisnis Sabu di Rutan Makassar Ditembak Polisi

Tim elang Polrestabes Makassar menangkap pelaku pengedar narkotika jenis sabu di rutan klas 1 A Makassar.
Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, Kompol Diari Astetika saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. (Foto:Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Tim Elang Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Makassar berhasil mengungkap peredaran narkoba jenis sabu yang melibatkan nara pidana (Napi) di Kota Makassar, Sul-Sel.

Dalam jaringan peredaran narkoba ini, polisi berhasil menangkap tiga orang pelaku, masing-masing bernama Amir, Arwan dan seorang nara pidana di Rumah Tahanan (Rutan) Gunung Sari, Kota Makassar, bernama Rusdin alias Black.

Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, Kompol Diari Astetika menerangkan, pengungkapan kasus ini bermula dari adanya informasinya dari pihak Rutan Klas I A Kota Makassar bahwa telah menemukan adanya narapidana bernama, Rusdin alias Black, sedang menguasai narkoba jenis sabu. Sehingga, Tim Elang bergerak dan melakukan penyelidikan.

"Awalnya petugas Rutan menemukan barang titipan berupa Charger laptop mencurigakan dan telah dimodifikasi. Sehingga pihak Rutan menghubungi kami, dan saat dilakukan pemeriksaan ternyata Charger ini berisi sabu seberat 50 gram," kata Diari Astetika kepada Tagar, Rabu 13 November 2019.

Setelah menemukan barang bukti sabu yang cukup banyak itu, selanjutnya Tim Elang Sat Narkoba Polrestabes Makassar melakukan pengembangan kasus untuk mencari asal-usul atau pelaku yang mengirim barang haram tersebut kepada Black.

Awalnya petugas Rutan menemukan barang titipan berupa Charger laptop mencurigakan dan telah dimodifikasi.

Dari hasil interogasi awal kepada Black, sehingga petugas melakukan pengembangan ke Kabupaten Gowa. Hasilnya, Tim Elang meringkus Amir, selaku kaki tangan dan juga gudang narkoba tersebut. Selain itu, petugas juga berhasil menemukan barang bukti lima sachet sabu di rumah Amir.

"Saat berhasil meringkus Amir, kita lanjut pengembangan ke Jalan Baji Dakka, Kota Makassar dan berhasil menemukan salah satu anggota Black yakni, Arwan. Dia ditemukan saat pesta sabu dan juga ditemukan menguasai delapan sachet sabu siap edar," paparnya.

Diari menerangkan, Amir ini juga merupakan seorang residivis kasus narkoba, baru selesai menjalani hukuman tiga bulan lalu dengan vonis dua tahun penjara. Sementara Arwan juga salah satu anggota Black yang berperan sebagai penyimpan dan penyuplai sabu masuk kedalam Rutan Makassar.

"Hanya Black ini yang menjalani penahanan, dia yang memesan narkotika sebanyak 50 gram itu. Diduga ia memesan sabu karena mengedarkan atau bisnis sabu dalam Rutan. Tetapi karena kesigapan petugas akhirnya peredaran gelap narkoba itu bisa dicegah," ungkapnya.

Saat dilakukan pengembangan untuk mencari bandar sabu tersebut, mereka ini sempat memberontak dengan maksud untuk melarikan diri. Sehingga, petugas saat itu juga memberikan tembakan peringatan namun tidak diindahkan. Dengan terpaksa, ketiga pelaku ini dilumpuhkan agar tidak melarikan diri.

Hanya Black ini yang menjalani penahanan, dia yang memesan narkotika sebanyak 50 gram itu.

"Dalam pengembangan, ketiganya ini berusaha melarikan diri sehingga diberikan tindakan tegas dan terukur, selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Makassar untuk diberikan perawatan medis lalu dibawa ke Polrestabes Makassar untuk proses hukum," tutup Diari.

Akibat perbuatannya, ketiga pelaku jaringan peredaran sabu ini akan dijerat dengan pasal 112 ayat (2) dan 114 ayat (2) ancaman penjara 20 tahun atau seumur hidup hingga hukuman mati. []

Baca juga:

Berita terkait
Aliansi Mahasiswa Bone Demo di Polrestabes Makassar
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Persatuan Mahasiswa Bone melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolrestabes Makassar. Ini tuntutannya.
Polisi Siaga di Kampus UMI Makassar
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, polisi bersenjata lengkap menjaga kampus UMI Makassar pasca tewasnya salah satu mahasiswa.
Mahasiswa UMI Makassar Tewas Diserang OTK
Mahasiswa Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar tewas akibat diserang oleh orang tak dikenal di kampusnya, begini kronologinya.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.