Jakarta – Pabrikan otomotif asal Jepang, Subaru telah mengembangkan mobil listrik pertama mereka yang dinamai All-New Subaru Solterra. Tentu Subaru tidak ingin ketinggalan dengan kompetitor lainnya maka dari itu mobil ini akan dipasarkan secara global pada pertengahan tahun 2022 nanti.
Subaru Solterra akan dirilis di pasar global, diantaranya Amerika Serikat, Eropa, Kanada, China, dan Jepang pada pertengahan tahun 2022.
Memalui situs resminya, Subaru Solterra akan hadir dalam varian penggerak roda depan (FWD) dan penggerak semua roda (AWD). Untuk varian FWD ditenagai synchronous motor AC 150Kw (201 tk). Sedangkan, AWD ditenagai 16Kw (214 tk).
- Baca Juga: Suka Otomotif? Ini Mobil Listrik yang Bisa Dipesan di GIIAS
- Baca Juga: Perusahaan Kanada Produksi Bahan Baterai untuk Mobil Listrik
Untuk kedua model tersebut menggunakan model baterai yang sama, yakni 71,4kWh yang ditempatkan pada lantai kendaraan. Subaru memperkirakan dengan menggunakan baterai tersebut dapat menempuh hingga 530 km untuk FWD. Sedangkan, untuk varian AWD sekitar 460 km.
Subaru Solterra bisa melakukan pengisian dengan cepat hingga 150 kW saat baterai tersebut habis. Namun, Subaru tidak memberitahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pengisian tersebut.
Selain itu, Subaru Solterra dikembangkan dengan platfrom Global Subaru. Platform Global e-Subaru ini telah dikembangkan oleh Subaru dan Toyota Motor Corporation sebagai platfrom khusus BEV. Platfrom tersebut diklaim dapat memberikan pengalaman berkendara dengan dinamika berkendara yang superior.
Subaru solterra juga dilengkapi dengan sistem kontrol AWD X-MODE sama seperti mobil-mobil SUV Subaru lainnya. Sistem kontrol tersebut dapat meningkatkan rasa aman saat berkendara di jalan yang kasar.
Selain itu, jika terjadinya tabrakan struktur yang memeberikan beban ke beberapa kerangka bodl secara efisien menyerap energi tabrakan tersebut. Hal ini tidak akan hanya melindungi penumpang, tetapi juga melindungi peralatan tegangan tinggi di BEV.
Kendaraan ini dikembangkan Bersama dengan Toyota, yang dimana Toyota juga mengembangkan mobil listirk BZ4X dengan menggunakan platfrom yang sama, Toyota menyebutnya platfrom e-TNGA dan Subaru menyebutnya e-Subaru.
- Baca Juga: Presiden Jokowi Dorong Pembangunan Ekosistem Mobil Listrik
- Baca Juga: Biden Kemudikan Mobil Hummer Promosi Kendaraan Listrik AS
Jika dibandingkan dengan Toyota BZ4X membutuhkan waktu pengisian 30 menit untuk mencapai 80 persen, sedangkan Subaru Solterra masih belum diketahui berapa lama yang dibutuhkan untuk pengisiannya.
Namun, berbeda dengan BZ4X. Subaru Solterra memiliki interior dan setir yang normal, sedangkan Toyota menggunakan setir yang mirip dengan kemudi pesawat.
(Ranutyas Djati Kusuma)