Nama Sandiaga Uno dalam Paradise Papers

Dalam dokumen Paradise Papers terdapat nama Sandiaga Uno.
Calon Wakil Presiden 02 Sandiaga Salahuddin Uno menjadi Keynote Speaker, di acara YES yang dihadiri ribuan kaum Millenial,di CCC, jalan Tanjung Bunga Kota Makassar, Senin (1/4/2019). (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Jakarta, (Tagar 5/4/2019) - Badan Pemenangan Nasional (BPN) menanggapi santai kubu Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin yang mengungkit kembali soal isu masuknya nama Prabowo-Sandiaga dalam dokumen Paradise Papers.

Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga Andre Rosiade mengatakan, mengangkat isu lama tidak akan berpengaruh, lantaran Prabowo-Sandi tidak terbukti melanggar hukum.

"Kami santai saja menanggapi itu, Pak Prabowo dan Pak Sandi tidak melakukan pelanggaran hukum," kata dia kepada awak media, Kamis (7/2).

"Kami santai saja. Menjelang pemilu, black campaign mulai, yang jelas Pak Sandi dan Pak Prabowo tidak melakukan pelanggaran hukum," imbuhnya.

Diketahui sebelumnya, nama Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto diduga masuk dalam daftar klien Appleby dan Asiaciti Trust, yang terungkap dalam laporan hasil kolaborasi investigasi International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), Paradise Papers pada tahun 2017 lalu.

Sandiaga Main Gitar Bareng Rhoma Irama di LumajangKampanye terbuka pasangan capres dan cawapres nomor 02 itu diikuti oleh ribuan pendukung, simpatisan, pengurus parpol pendukung dan calon legislatif. (Foto: Antara/Seno)

Appleby dan Asiaciti Trust merupakan firma hukum yang beroperasi di Bermuda, serta negara-negara ramah pajak lainnya.

Dalam Paradise Papers, Sandiaga tercatat memiliki perusahaan offshore bernama N.T.I. Resources. Sedangkan Prabowo, tercatat sebagai direktur Nusantara Energy Resources yang didirikan di Bermuda pada 2001. Perusahaan itu, menurut dokumen Appleby, ditutup pada 2004 dan tercatat sebagai "debitor buruk".

Sewaktu masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandi pernah mengatakan N.T.I. Resources yang ia miliki dalam catatan Paradise Papers bukanlah perusahaan cangkang, dan sudah go public di bursa saham Kanada. Dirinya juga memastikan sudah tak lagi terkait dengan perusahaan eksplorasi minyak dan gas itu.

Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon saat itu mengatakan bahwa Prabowo Subianto tidak lagi memiliki kaitan dengan Nusantara Resources Energy.

Paradise Papers adalah istilah untuk 13,4 juta dokumen investasi lepas pantai (offshore) yang dibocorkan pihak anonim. Mulanya, Dokumen-dokumen tersebut diterima oleh surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung, kantor berita yang pernah menerima Panama Papers pada tahun 2016.

Süddeutsche Zeitung kemudian menghubungi International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), lalu membantu menyelidiki isi dokumen bersama seratusan rekan media lainnya.

Paradise Papers dibocorkan tanggal 5 November 2017. Pada akhir Oktober 2017, Appleby mengaku kepada ICIJ bahwa perusahaanya mengalami "insiden keamanan data" pada tahun sebelumnya

Dalam daftar tersebut, tercantum lebih dari 120.000 nama orang dan perusahaan. Termasuk deretan nama terkenal seperti Ratu Inggris  Elizabeth II, Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, dan Menteri Perdagangan Amerika Serikat Wilbur Ross.

Dilansir dari The Guardian, detail mengenai informasi yang ada dalam 13,4 juta dokumen, sebagian besar memberi informasi mengenai cara-cara picik perusahaan papan atas dunia menyembunyikan kekayaan mereka sebenarnya.

Di Indonesia, setidaknya ada empat nama yang masuk dalam daftar, yakni Prabowo Subianto, Sandiaga Uno dan anak mantan Presiden Indonesia ke-2 Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy dan Mamiek Soeharto.

Beberapa data keterkaitan mereka dalam Paradise Papers, masih bisa diakses melalui situs offshoreleaks.icij.org dengan menggunakan kata kunci "Indonesia".

Baca juga: Ace ke Sandiaga Soal Pantun: Dia Suka Mendramatisir Keadaan dan Klise

Berita terkait