Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan belum ada pembahasan antara dirinya dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, mengenai persiapan melatih siswa hingga mahasiswa menjadi pasukan cadangan pertahanan Republik Indonesia (RI).
"Belum, belum sempet bicara sama Bapak (Prabowo). Tapi saya akan bicara dengan Pak Menhan mengenai ini," kata Nadiem usai menggelar rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 2 November 2019.
Akan banyak peran dari kementerian dan lembaga di luar pertahanan, sebagai contoh kita harus kerja sama dengan Kemendikbud.
Nadiem menjelaskan, rencana Prabowo yang akan melibatkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan (Kemendikbud) dan perguruan tinggi untuk menyiapkan komponen cadangan pertahanan Indonesia sama sekali belum dibahas.
Dia bahkan belum memiliki bayangan mengenai pelibatan pelajar yang digagas Menhan Prabowo. "Belum, saya belum sempat berbicara. Saya kan seharian rapat terbatas (ratas) kemarin," ucapnya.
Sejauh ini, kata dia, pembahasan dirinya bersama Prabowo sudah meliputi beberapa isu. Namun hal itu terkait dengan arahan dari presiden, tidak ada sangkut pautnya dengan gagasan Menhan.
"Satu-dua itu topiknya saya kan. Jadi saya dua hari ini full ratas sama pak presiden," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengutarakan pernyataan mengenai rencananya yang bakal menggandeng Kemendikbud dan perguruan tinggi untuk menyiapkan komponen cadangan dan utama Indonesia.
Prabowo menyatakan, ancaman Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai komponen utama untuk menghadapi ancaman militer terbuka. Sedangkan komponen lainnya bisa berasal dari rakyat non-militer.
"Akan banyak peran dari kementerian dan lembaga di luar pertahanan, sebagai contoh kita harus kerja sama dengan Kemendikbud untuk menyusun komponen cadangan," kata Prabowo dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 11 November 2019.
Ketua Umum Gerindra mengatakan, bisa saja Kementerian Pertahanan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menghasilkan perwira dari kalangan pelajar. Bisa dari pelajar SMP, SMA hingga perguruan tinggi.
Pendidikan, latihan perwira-perwira cadangan, kemudian juga latihan-latihan untuk komponen cadangan nanti akan banyak peran dari Kementerian Pendidikan di SMA. Bahkan sedini mungkin di SMP dan juga di perguruan tinggi," kata Prabowo. []