Nadiem Makarim di Mata Anggota DPR

Hetifah Sjaifudian meyakini Nadiem Anwar Makarim sebagai Mendikbud bisa mengemban tugas dengan sebaiknya.
Anggota DPR RI Hetifah Sjaifudian. (Foto: Instagram/@hetifah)

Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian meyakini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Pendidikan Tinggi (Mendikbud-Dikti), Nadiem Makarim bisa mengemban tugas dengan sebaiknya. 

Hal itu dilihat dari keberhasilannya dalam mendirikan perusahaan digital dan membuka lapangan pekerjaan yang luas. Apalagi, dari pengalaman Nadiem yang sejak awal mendirikan Gojek hingga menjadi Unicorn, ternyata mampu mengubah kehidupan masyarakat Indonesia.

"Nadiem adalah orang yang kompeten dalam merencanakan strategi, hingga mengeksekusi ide," kata politikus Golkar itu kepada Tagar, Senin, 28 Oktober 2019.

Kata dia, dengan dipilihnya Nadiem sebagai Mendikbud-Dikti oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pastinya sudah dipertimbangkan dengan baik. 

Big Data dan AI (artificial intelligence) sangat bisa dimaksimalkan untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan yang ada di Indonesia.

Dia melihat Jokowi mempunyai pemikiran yang luas untuk menciptakan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga, Nadiem dipercayai untuk mewujudkan hal tersebut. 

"Pemilihan menteri dari kaum muda, Nadiem Makarim sebagai Mendikbud-Dikti yang merupakan eksekutor utama pembangunan manusia," ucap Hetifah. 

Legislator dari Dapil Kalimantan Timur itu berharap Nadiem mampu memberikan wajah baru bagi pendidikan Indonesia. Banyak persoalan pendidikan yang harus segera diselesaikan saat ini.

"Saya harap, Nadiem dapat banyak melakukan inovasi di bidang pendidikan, terutama dalam digitalisasi pendidikan Indonesia," ujarnya.

Perempuan kelahiran Bandung pada 30 Oktober 1964 ini mengatakan ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk dapat memperbaiki persoalan pendidikan Indonesia sekarang ini. 

"Big Data dan AI (artificial intelligence) sangat bisa dimaksimalkan untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan yang ada di Indonesia, seperti memetakan persebaran sekolah, guru, menyebarkan konten secara online, dan banyak lainnya," tuturnya. 

Sebagai orang baru di dunia pendidikan, kata Hetifah, Nadiem harus mendapat dukungan dari orang yang sudah berpengalaman untuk bisa mengatasi permasalahan di lapangan.

"Karena Nadiem bisa dibilang belum memiliki pengalaman yang di bidang pendidikan, hal tersebut harus diback-up oleh tim kerja di kementerian yang lebih berpengalaman dan tahu persis seluk beluk masalah pendidikan di Indonesia," katanya.

Hetifah mengaku optimis kinerja Nadiem ke depan dapat membuahkan hasil. Karena, Mendikbud muda itu merupakan sosok yang tidak sungkan untuk mendengarkan pendapat orang lain.

"Tentu kita harus memulai kemitraan dengan rasa saling percaya. Apalagi dalam beberapa hari ini Nadiem kelihatan antusias mendengar masukan. Kami yakin dia akan belajar cepat, jika didukung jajaran Kemdikbud," ujarnya.

Sebelumnya, Nadiem Makarim resmi dilantik Jokowi menjadi Mendikbud menggantikan Muhadjir Effendy, yang dipercaya sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

Jokowi berpesan kepada Nadiem agar menyiapkan sumber daya manusia yang siap kerja.

"Kita akan membuat terobosan-terobosan yang signifikan dalam pengembangan SDM, yang menyiapkan SDM-SDM yang siap kerja, siap berusaha, yang me-link and match antara pendidikan dan industri nanti di wilayah Mas Nadiem," kata Jokowi. []

Baca juga:

Berita terkait
Foto: Raker Kemendikbud dan Komisi X DPR
Komisi X DPR RI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan rapat kerja.
Menteri Nadiem Makarim Salat Jumat di Kemendikbud
Menteri Nadiem Makarim salat Jumat perdana di masjid kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jumat, 25 Oktober 2019.
Abdul Fikri Optimis Nadiem Makarim Majukan Pendidikan
Abdul Fikri Faqih mengaku optimis dengan dipilihnya Nadiem Anwar Makarim menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.