MXGP Didanai Rp 26 Miliar, Hendi Ingin Pecahkan Rekor

Pemerintahan Kota (Pemkot) Semarang mengalokasikan dana APBD sebesar Rp 26 miliar untuk perhelatan MXGP 12-14 Juli 2019 mendatang.
Ketua IMI Pusat Sadikin Aksa menyalakan motor penanda launching even MXGP 2019 seri Semarang, Jawa Tengah. Kamis 4 Juni 2019. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Pemerintahan Kota (Pemkot) Semarang mengalokasikan dana APBD sebesar Rp 26 miliar untuk perhelatan MXGP 12-14 Juli 2019 mendatang. Besarnya uang negara yang digunakan tersebut diharapkan memberi dampak positif bagi Semarang.

"Anggarannya Rp 26 miliar APBD," ungkap Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di launching MXGP 2019 seri 12 Semarang, di Balai Kota Semarang, Kamis, 4 Juli 2019.

Hendi, sapaannya, menyebut dari pembiayaan APBD, Pemkot berhak atas seluruh pemasukan yang didapat dari gelaran motocross internasional paling bergengsi ini. Pemasukan tersebut datang dari penjualan tiket dan sponsorship.

"Kalau hitung, dari tiket kita bisa dapat Rp 5-6 miliar, dari sponsor bisa dapat Rp 3-4 miliar. Jadi dengan asumsi itu, kasda (kas daerah) akan mendapat 10 miliar. Maka MXGP ini menggunakan dana APBD Rp 16 -18 miliar, sama seperti tahun kemarin," ucap dia.

Bagi Wali Kota yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Semarang ini, besarnya APBD yang digunakan akan sebanding dengan yang didapat kota dan masyarakatnya. 

Di mata dunia, khususnya atlet dan penggemar motocross, nama Semarang akan lebih dikenal. Apalagi Semarang sudah pernah menjadi tuan rumah di even serupa pada 2018 dan menyabet penghargaan sebagai penyelenggara sirkuit MXGP terbaik di dunia.

"Kalau sudah bicara kelas dunia orang akan lihat Semarang, akhirnya jadi terkenal," ujarnya.

Multiplayer efek juga dipastikan didapat berupa meningkatnya tingkat kunjungan wisatawan dalam waktu pendek maupun jangka panjang. Hal ini akan berimbas pada geliat wisata dan usaha masyarakat Semarang. 

"Kita punya pengalaman bagaimana mengadakan even skala internasional, hotel jadi penuh, kuliner laris, handicraft kemudian UMKM tumbuh kembang," kata Hendi.

Khusus di jangka pendek, pebalap lokal dan nasional akan mendapat pengetahuan dari para kroser elit dunia. 

"Transfer skill bagaimana atlet dunia bisa mainkan motornya lebih cepat dibanding pebalap Indonesia. Pebalap Indonesia juga akan diberi kesempatan untuk tampil dalam race yang berbarengan dengan pebalap dunia tersebut sehingga akan ada transfer knowladge dari pebalap itu," ucapnya.

Baca juga: MXGP 2019 Semarang, Honda atau KTM?

Selain itu, masyarakat Semarang dipastikan mendapat hiburan berkelas motocross internasional. Terlebih dengan harga tiket kelas festival yang dibanderol hanya Rp 25 ribu, menyentuh semua kalangan penonton. Terkait tiket murah ini, Hendi berharap masyarakat pecinta motocross bisa berbondong-bondong memadati Sirkuit Bukit Semarang Baru (BSB) Mijen.

"Tahun ini insyallah akan pecahkan rekor penonton terbanyak di dunia gelaran even MXGP," katanya.

Sampai saat ini, penonton terbanyak masih dipegang di negara-negara Eropa dengan jumlah sekitar 60 ribu selama dua hari even MXGP. Dengan kapasitas 50-60 ribu penontonm Sirkuit BSB Mijen bisa tembus 100 ribu penonton. 

"Jadi kalau bisa full selama 2 hari, kita bisa pecahkan rekor 100 ribu orang datang untuk lihat MXGP di Semarang," imbuh dia.

Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat Sadikin Aksa menyatakan kesiapan pihaknya menyelesaikan BSB Mijen jelang jadwal seri 12. 

"Saat ini tim ahli sedang mengebut sirkuit setelah menyelesaikan yang di Palembang. Di Semarang tinggal merapikan tracknya saja. Karena sudah jadi sejak tahun lalu. Dan track di Semarang ini salah satu terbaik di dunia," kata Aksa. []

Berita terkait
0
Muhaimin Iskandar, Blunder Sejarah menyulitkannya di Pilpres 2024
Blunder-blunder sejarah akan menyulitkan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Pilpres 2024, belum lagi fakta-fakta lain. Cak Imin diminta realistis.