MUI Jatim Nilai Indonesia Lamban Bantu Muslim Uighur

Yunus mengatakan poin pertama sikap MUI Jatim yakni meminta agar pemerintah China segera menyelesaikan persoalan persekusi muslim Uighur
Sekretaris MUI Jawa Timur, Moch Yunus saat menunjukkan pernyataan sikap MUI Jawa Timur terkait kasus kekerasan terhdap muslim Uighur, China. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Surabaya - Kasus kekerasan dan persekusi terhadap umat muslim Uighur di Xinjiang, China  menjadi perhatia Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur. Setidaknya mengeluarkan empat poin sikap MUI Jatim, salah satunya soal lambannya pemerintah Indonesia mendesak pemerintah China terkait muslim Uighur. 

Sekretaris MUI Jawa Timur, Moch Yunus mengatakan pernyataan sikap terkait kasus persekusi umat muslim Uighur di Xinjiang, China

Poin pertama kami mendesak keras kepada pemerintah China agar mengklarifikasi secara transparan terhadap isu pelanggaran HAM yang terjadi di sana.

Yunus mengatakan poin pertama sikap MUI Jawa Timur yakni meminta agar pemerintah China segera menyelesaikan persoalan persekusi muslim Uighur.

"Poin pertama kami mendesak keras kepada pemerintah China agar mengklarifikasi secara transparan terhadap isu pelanggaran HAM yang terjadi di sana. Terlebih berhembus kabar adanya intimidasi, diskriminasi, penindasan, penyiksaan hingga pelanggaran Ham lainnya yang menimpa muslim Uighur," ujarnya.

Yunus melanjutkan, pihaknya mendesak supaya pemerintah China memberikan kebebasan hak umat Uighur dalam beribadah. Karena selama ini mereka dilarang dan mendapat perlakukan tidak baik.

"Orang beribadah itu merupakan ekspresi dari seorang muslim dan wajib diberikan fasilitas. Kan aneh kalau beribadah itu dilarang," imbuh Yunus.

Tak hanya itu, MUI Jatim juga mendesak kepada Organisasi Kerja Sama Negara Islam (OKI), Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Komnas Ham RI untuk melakukan penyelamatan terhadap umat muslim Uigiur.

"Ya, poin ketiga ini intinya kami meminta mereka melakukan langkah sistematis serta bersikap tegas agar umat muslim Uighur diberikan hak-hak sipil sebagai muslim," tambah dia.

Namun di poin keempat mengenai desakan pemerintah Indonesia untuk turut andil dalam hal ini. Yunus mengaku sikap pemerintah dalam hal ini cukup lambat. Karena tak segera menghentikan kasus persekusi tersebut.

"Saya rasa begitu, kurang tanggap merespon hal ini. Terutama diamnya pemerintah Indonesia sangat menyewakan masyarakat dan juga kami," ujar dia.

Menanggapi beberapa permasalahan ini MUI Jawa Timur menyerukan kepada umat islam sedunia, khususnya Indonesia untuk melakukan gerakan solidaritas dengan menyalurkan bantuan berupa infaq Salat Jumat untuk muslim Uighur dan Qunut Nazilah.

"Kami berharap masyarakat turut membatu mereka, supaya permasalahan HAM ini segera terentas," papar Yunus.

Selama ini MUI Jawa Timur juga melakukan upaya untuk menyelesaikan kasus umat Uighur di China dengan mendatangi Konjen China di Surabaya. Namun, hasilnya nihil.

"Nah saat ketemu kami juga tidak mendapatkan jawaban, akhirnya kami segel sementara itu kantornya," tuturnya. []

Berita terkait
MUI Jatim Pastikan Tak Ada Ormas Sweeping Saat Natal
MUI Jatim sudah melakukan koordinasi kepada 78 ormas untuk tidak melakukan sweeping saat perayaan Natal.
Berbahaya, BPBD Kediri Evakuasi Sarang Tawong Vespa
Butuh kehati-hatian bagi anggota BPBD Kota Kediri untuk mengevkuasi sarang tawon Vespa Affinis.
Kontainer Meledak di Surabaya, Tujuh Orang Terluka
Dinas PMK Surabaya menyebut tujuh orang mengalami luka, dan enam orang lainnya dilarikan ke RS PHC Surabaya.