Jakarta - Muhammadiyah telah menyalurkan dana lebih dari Rp1 triliun untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak selama pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Hal ini disampaikan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti dalam forum daring Universitas Muhammadiyah Gresik, Senin, 2 Agustus 2021.
Muhammadiyah melibatkan lebih dari 75.000 relawan baik dari tenaga kesehatan maupun relawan kemanusiaan dan relawan-relawan lain terutama yang berkaitan dengan layanan-layanan sosial dan layanan-layanan keagamaan.
“Dan dari sudut dana, kami mendapat laporan sudah lebih dari Rp1 triliun dana yang didistribusikan Muhammadiyah untuk membantu masyarakat dari semua kalangan selama pandemi Covid-19,” kata Abdul Mu’ti di laman resmi Muhammadiyah, Jakarta, Rabu, 4 Agustus 2021.
Muhammadiyah juga telah menyiapkan sebanyak 75 ribu relawan dan sejumlah rumah sakit untuk membantu penanganan Covid-19. Agar pandemi segera berakhir.
"Muhammadiyah melibatkan lebih dari 75.000 relawan baik dari tenaga kesehatan maupun relawan kemanusiaan dan relawan-relawan lain terutama yang berkaitan dengan layanan-layanan sosial dan layanan-layanan keagamaan,” ucapnya.
Menurutnya, Muhammadiyah telah menggerakkan semua potensi yang dimiliki untuk terlibat aktif dalam penanganan pandemi baik dari bidang sosial, ekonomi, kesehatan, dan keagamaan.
"Alhamdulillah tanpa bermaksud mengecilkan arti dan memberikan dimensi di mana Muhammadiyah bekerja sendiri, kami hanya ingin sedikit menyebut bagaimana Muhammadiyah sejak pandemik Covid-19 ini menurut laporan yang telah kami terima sudah melibatkan lebih dari 83 rumah sakit dari sekitar 116 Rumah Sakit Muhammadiyah yang cukup kuat,” ucap Mu’ti.
Namun, meskipun telah bekerja semaksimal mungkin, ia merasa Muhammadiyah belum mencapai apa yang diajarkan oleh Kiai Ahmad Dahlan.
Perasaan itulah yang membuat Muhammadiyah beserta seluruh anggotanya tidak berhenti untuk terus memberikan khidmat dan amal bakti kepada umat, bangsa dan kemanusiaan.
“Kita tentu merasa masih kurang dengan apa yang telah kami lakukan ini. Tapi kami tidak ingin bahwa persoalan Covid-19 ini akan terus berlanjut dan kemudian kita tidak segera bangkit dan kemudian kita berharap bisa beraktivitas sebagaimana biasa,” ujarnya. []