Muhadjir Effendy: Revolusi Mental Makin Dibutuhkan

Dengan kian beragamnya tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia, Menko PMK menilai Revolusi Mental makin dibutuhkan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. (Foto: Tagar/dok. Kemenko PMK)

Medan - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa Revolusi Mental kian dibutuhkan jika melihat bermacam tantangan bangsa yang menerpa saat ini.

“Kita sebagai bangsa harus terus tumbuh sebagai negara maju, modern, bermartabat dan sejahtera,” kata Muhadjir dalam acara kuliah umum Revolusi Mental di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan, Sumatera Utara pada Jumat, 4 Desember 2020.

Dirinya menyampaikan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) memiliki 3 poin penting yang terkandung dan berbasis pada Pancasila yakni integritas, etos kerja, dan gotong royong.

Pertama, tiap anak bangsa harus miliki integritas yakni kejujuran, tanggung jawab dan menjadi pribadi yang dapat dipercaya, menurutnya ini merupakan hal yang tak kalah penting untuk dimiliki setiap orang.

Kedua, etos kerja yang memiliki perilaku mandiri. "Memiliki daya juang, daya saing dan inovasi,” kata Menko PMK.

Ketiga, semangat gotong royong harus terus diutamakan dalam menghadapi masalah kebangsaan termasuk juga dalam mengatasi pandemi Covid-19, menurutnya seluruh anak bangsa harus miliki rasa saling tolong menolong, saling menghargai, dan bekerja secara kolektif.

Muhadjir mengingatkan, Revolusi Mental adalah gerakan yang awalnya dicanangkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1957. Gerakan ini dibuat guna mempercepat perubahan yang terjadi di Indonesia agar cita-cita bangsa cepat tercapai dan sesuai dengan uang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945.

Di masa pemerintahan Presiden RI Joko Widodo sendiri, Revolusi Mental menjadi suatu Gerakan Nasional setelah diterbitkannya Inpres No.12 Tahun 2016 dan Kemenko PMK yang diamanahkan menjadi coordinator.

"Jadi kesimpulannya, Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) ini adalah suatu gerakan untuk berubah. Perubahan yang bersifat revolusioner. Cepat dan massif," ucapnya.

Menurut Muhadjir, gerakan Revolusi Mental telah dapat dirasakan oleh masyarakat luas dan pengaruhnya cukup signifikan. Contohnya seperti dalam sektor pendidikan, pemerintah telah fokus dalam penumbuhan budi pekerti dan pendidikan karakter peserta didik.

Sementara untuk layanan akses modal Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) pada masa pandemi ini pemerintah telah merancang Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sudah diberikan kepada 20 juta debitur per bulan April 2020.

Capaian lainnya yakni pelayanan belajar dari rumah, pembentukan 24 Mall Pelayanan Publik (MPP) Tahun 2020, bimbingan perkawinan pranikah, generasi bijak plastik, pemantapan karakter bangsa dan penguatan ideologi Pancasila serta program saber pungli.

“Untuk memperkuat identitas bangsa, memperkuat ideologi Pancasila merupakan hal yang penting sehingga dapat memelihara nasionalisme dan karakter bangsa,” ucapnya.

Perlu diketahui, terdapat lima gerakan yang terkandung dalam Revolusi Mental yakni Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri, dan Gerakan Indonesia Bersatu. []

Baca juga:

Berita terkait
Muhadjir Effendy Pangkas Cuti Bersama Akhir Tahun Jadi 3 Hari
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pangkas libur cuti bersama akhir tahun jadi 3 hari.
Muhadjir Effendy Cek Fasilitas PCR di Kabupaten Madiun
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan lakukan kunjunga ke RSUD Caruban guna mengecek mesin PCR.
Muhadjir Effendy Sebut Pelaku UMKM Pahlawan
Muhadjir sebut pelaku UMKM Pahlawan, pemerintah dukung pelaku UMKM melalui kemudahan perizinan edar.