MRT Bakal Ubah Kebiasaan Ngantor Anak Muda Jakarta?

Waktu tempuh diakuinya menjadi alasan utama beralih ke MRT.
Penumpang menaiki kereta MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Selasa (26/3/2019). DPRD DKI Jakarta menetapkan tarif MRT sebesar Rp 8.500 per 10 km yang nantinya akan diputuskan final oleh Pemprov DKI Jakarta. (Foto: Antara/Wahyu Putro A).

Jakarta, (Tagar 26/3/2019) - Setelah resmi beroperasi di Jakarta, Moda Raya Terpadu (MRT) diproyeksikan akan mampu mengubah kebiasaan masyarakat Jakarta pengguna kendaraan pribadi untuk beralih menggunakan transportasi umum.

Cika Lestari salah satunya. Perempuan muda yang berprofesi sebagai desainer grafis itu mengaku akan segera beralih menggunakan kendaraan umum MRT menuju kantornya di bilangan Cipete, Jakarta Selatan.

Biasanya, Cika mengendarai mobil berjenis LCGC dari tempat tinggalnya di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Namun setelah MRT beroperasi, perempuan lulusan Politeknik Negeri Jakarta itu mengaku beralih ke moda transportasi MRT karena berbagai pertimbangan.

"Itung-itungannya lebih murah dibanding beli bensin dan bayar parkir," katanya kepada Tagar News melalui sambungan telepon, Selasa (26/3) siang.

MRT JakartaWarga menunggu keberangkatan kereta MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/3/2019). Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Fase 1 dengan rute Bundaran HI - Lebak Bulus resmi beroperasi sejak diresmikan oleh Presiden Jokowi Minggu (24/3/2019). (Foto: Antara/Aprillio Akbar)

"Biasanya kalau lagi nggak bawa kendaraan suka pakai Ojol atau Taksi Online sih, tapi kalo dibanding itu pun, MRT masih lebih murah kan," imbuhnya.

Cika juga menilai, harga tiket senilai Rp 8500 juga sepadan dengan waktu tempuh moda transportasi teranyar di Jakarta itu. Waktu tempuh diakuinya menjadi alasan utama beralih ke MRT.

Dirinya juga tak mempermasalahkan perihal keamanan dan kenyamanan yang biasanya jadi pertimbangan banyak orang untuk menolak menggunakan kendaraan umum.

"Bundaran HI ke Lebak Bulus katanya cuma 30 menit kan. Itu juga jadi alasan selain murah. Kalau soal keamanan, kita bawa mobil kalo memang lagi apes yaa apes aja. Kriminal kan karena kitanya aja yang nggak berhati-hati," kata dia.

"Soal nyaman nggak nyaman, kayanya kalau harganya segitu, yang naik juga yang wangi-wangi deh kayanya," pungkas Cika Lestari diiringi tawa ringan.

Setelah melalui proses panjang pembangunan seiring silih bergantinya pemimpin di Indonesia, transportasi umum teranyar MRT akhirnya diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Joko Widodo pada Minggu (24/3).

Pada tahap Jakarta Fase 1 yang baru saja selesai, terdapat 7 stasiun layang, yaitu dari Stasiun Lebak Bulus sampai Stasiun Sisingamangaraja, dan 6 stasiun bawah tanah, yaitu dari Stasiun Senayan sampai Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta juga telah meresmikan menetapkan harga tiket MRT sebesar Rp 8.500, yang akan mulai berlaku pada tanggal 1 April 2019 mendatang. Harga tersebut lebih rendah dari usulan awal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yakni Rp 10.000.

Baca juga:

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.