Jakarta - Deputy Marketing Director PT Hyundai Mobil Indonesia Hendrik Wiradjaja mengatakan bahwa mobil berbahan bakar solar tidak akan meredup kendati tren mobil listrik mulai berkembang di Indonesia.
"Kami tidak memprediksi trennya seperti apa ke depannya. Tapi meskipun ada mobil listrik, tidak akan secepat itu juga mobil diesel meredup. Diesel tidak akan hilang," kata Hendrik, dikutip dari Antara, Senin, 27 Januari 2020.
Ketangguhan dan tenaga yang dihasilkan menjadi salah satu kelebihan dan alasan mobil diesel masih tetap eksis di tengah perkembangan mobil berbasis listrik. Menurut Hendrik, untuk mobil diesel berjenis sport utility vehicle (SUV) justru sedang mangalami tren di dunia, misalnya penjualan Hyundai Santa FE yang didominasi varian bermesin diesel.
"Di kami, Santa Fe itu 80 persen (diesel) berbanding 20 persen, begitu juga untuk model Hyundai H-1. Karena SUV sedang tren dunia. SUV jadi pilihan konsumen sedan atau pengguna city car yang naik kelas," katanya.
Sementara itu, untuk segmen SUV kompak, Hyundai memiliki Tucson yang komposisi penjualannya seimbang, yakni 50 persen untuk varian dan 50 persen lagi untuk diesel. Di kelas SUV menengah, Tucson bahkan hampir tanpa kompetitor di mesin diesel, karena SUV seperti Honda CR-V dan Nissan X-Trail lebih memilih menggunakan mesin bensin.
Pasar mobil dengan mesin diesel masih sangat eksis di tanah air, misalnya pada kelas SUV bongsor, yakni Pajero, Fortuner, Santa Fe dan Trailblazer masih menjadi favorit konsumen untuk mobil berbahan bakar solar. []