Miris, Investor Asing Kuasai Sektor Pariwisata di Indonesia

Tercatat pada 2017 proporsi investasi di sektor pariwisata sebanyak 90 persen merupakan investor asing.
Menteri Pariwisata Arief Yahya secara simbolis membuka Regional Investment Forum 2018 (RIF) di Yogyakarta, Rabu (14/3). Meski sektor pariwisata tumbuh 22 persen pertahun, namun sampai saat ini sektor pariwisata masih dikuasai investor asing dengan 90 persen, sisanya adalah investor dalam negeri. (ans)

Yogyakarta, (Tagar 14/3/2018) - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui, sektor pariwisata di Indonesia masih kekurangan investor lokal. Padahal, sektor pariwisata tumbuh sekitar 22 persen per tahun.

Menpar mengatakan, meski stektor pariwisata tumbuh 22 persen, namun belum disertai dengan perubahan paradigma dari investor lokal untuk bisa mengembangkan sektor ini secara holistik.

"Tercatat pada 2017 proporsi investasi di sektor pariwisata sebanyak 90 persen merupakan investor asing, sedangkan 10 persen merupakan investor dalam negeri," katanya dalam diskusi panel pada acara Regional Investment Forum 2018 (RIF) di Yogyakarta, Rabu (14/3).

Menurut dia, saat ini sektor pariwisata belum disertai dengan perubahan paradigma dari investor lokal untuk bisa mengembangkan secara holistik.

"Misalnya dengan menggabungkan investasi di sektor pariwisata dengan sektor properti," ungkapnya.

Menpar mengatakan, penggabungan investasi tersebut merupakan inovasi investasi, investor dipastikan tidak hanya mendapatkan investment return.

"Namun juga mendapat capital gain. Karena nett profit di pariwisata hanya sekitar 10 persen," paparnya.

Lebih lanjut Arief mengungkapkan, untuk meningkatkan peran sektor pariwisata dalam pertumbuhan ekonomi, Kementerian Pariwisata menargetkan 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2018.

Langkah yang dilakukan pemerintah adalah dengan mengembangkan investasi dalam sepuluh destinasi wisata prioritas, atau disebut dengan ’10 Bali Baru’. Objek wisata Candi Borobudur tercatat sebagai salah satunya.

"Dengan pembangunan Bandara New Yogyakarta Internasional Airport ( NYIA ) di Kulonprogo, diharapkan Yogyakarta menjadi sarana pendukung terbukanya akses menuju Borobudur," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BKPM DIY, Budi Wibowo mengatakan, even RIF di Yogyakarta ini menjadi momentum.

"Ini momentum yang baik untuk berbagi pengetahuan dan informasi bahkan melakukan penjajakan kesepakatan bisnis maupun investasi para investor dengan pelaku usaha di DIY," ungkapnya. (ans)

Berita terkait