Minyak Turun, Pertamina EP Fokus Produksi Nasional

PT Pertamina EP, tetap fokus meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di tengah tren penurunan harga minyak global.
Pekerja menyelesaikan pembuatan tangki LPG milik Pertamina EP di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa, 4 Februari 2020. (Foto: Antara/Dedhez Anggara/hp)

Jakarta - PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) tetap fokus meningkatkan produksi minyak dan gas bumi melalui penggunaan biaya secara efektif (cost effectiveness) di tengah tren penurunan harga minyak global.

Dengan demikian, Pertamina EP dapat memenuhi target 1 juta barel minyak per hari (BOPD) produksi nasional pada 2030.

"Kami tetap fokus melaksanakan work program dan budget (WP&B) dan mengeksekusinya dengan catatan lebih concern, aware terhadap cost," ujar Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 12 Maret 2020 seperti dilansir dari Antara.

Penurunan harga minyak dunia yang terjadi dengan sangat cepat dalam beberapa hari terakhir, salah satunya imbas virus corona (COVID-19) kata dia memang tidak diprediksi.

Tapi, ia optimistis PEP mampu melalui kesulitan tersebut. Mengingat, pengalaman operasi di tengah rendahnya harga minyak pernah terjadi sebelumnya. Menurut dia PEP telah menyiapkan strategi jika kondisi anjloknya harga minyak terus berlangsung dalam waktu yang tidak lama.

Misalnya, meminta para field manajer (FM) dan general manager (GM) melakukan efisiensi beberapa program yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan operasi produksi.

Pangkalan MinyakIlustrasi pangkalan minyak di Irak. (Foto: thenational.ae)

PEP tetap menjalankan WP&B dengan pelaksanaan seefektif mungkin. Tidak ada pembatasan biaya sepanjang setiap biaya yang dikeluarkan berdampak pada peningkatan kinerja, produksi, cadangan, Health Safety Security Environment (HSSE), dan lainnya.

"Hal-hal yang tidak berhubungan dengan produksi dan peningkatan cadangan dan sebagainya, ya kita tidak lakukan," tutur dia.

Nanang mencontohkan target 108 sumur pengembangan PEP tahun ini hingga completion, bukan hanya sampai tajak. Hal ini dikarenakan hasil dari pemboran sumur tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian angka produksi yang sudah ditetapkan pada tahun berjalan.

Pemboran yang dilakukan di awal, tengah, dan akhir tahun akan menghasilkan kontribusi yang berbeda. Karena itu, manajemen PEP minta pengeboran sumur pengembangan dilakukan secara agresif di awal tahun supaya kontribusinya panjang.

Begitu pun dengan kegiatan eksplorasi, menurutnya, ada 11 sumur selesai sampai completion. FM dan GM harus mengalkulasi sumber daya yang didapatkan (2C) dari hasil kegiatan eksplorasi, termasuk survei seismik 2D dan 3D dijalankan.

"Anda para GM dan FM adalah leaders, harus bedakan critical, urgent, penting, dan mana yang biasa. Kita akan hadapi itu. Selalu harus pertimbangkan dampaknya yang cepat, besar dan murah tentu saja,” ujarnya.

Tahun ini, PEP memproyeksikan produksi minyak rata-rata 85.000 BOPD. Jumlah tersebut berasal dari PEP Asset 5 sebesar 18.478 BOPD, PEP Asset 2 sebesar 17.985 BOPD, PEP Asset 4 sebesar 16.403 BOPD, PEP Asset 1 sebesar 14.624 BOPD, dan PEP Asset 3 sebanyak 13.656 BOPD serta Business Partnership 3.853 BOPD.

Untuk gas diproyeksikan sebanyak 932 MMSCFD. Target produksi ini berasal dari PEP Asset 2 sebesar 362 MMSCFD, PEP Asset 3 sebesar 279 MMSCFD, PEP Asset 4 sebear 170 MMSCFD, dan PEP Asset 1 sebesar 90 MMSCFD. Sisanya berasal dari PEP Asset 5 sebesar 16 MMSCFD dan Business Partnership 15 MMSCFD. []

Berita terkait
Pemerataan Pendidikan, Pertamina Gandeng Dian Sastro
Dian Sastrowardoyo bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) untuk mewujudkan pemerataan pendidikan khususnya bagi kaum perempuan.
Harga Minyak Merosot, Pertamina Diminta Turunkan BBM
Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi menyarankan PT Pertamina menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) seiring anjloknya minyak dunia.
Pertamina dan Kejati Bali Kerja Sama di Bidang Hukum
Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) V menggandeng Kejaksaan Tinggi Bali dalam kerja sama bidang hukum.