Militer AS Tutupi Serangan Udara yang Tewaskan Warga Sipil Suriah

Militer Amerika Serikat (AS) menutup-nutupi serangan udara pada 2019 di Suriah yang menewaskan sedikitnya 64 perempuan dan anak-anak
Sepasang jet tempur AS F-15E Strike Eagles terbang di utara Irak setelah melancarkan serangan udara di Suriah, 23 September 2014 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta – Militer Amerika Serikat (AS) menutup-nutupi serangan udara pada 2019 di Suriah yang menewaskan sedikitnya 64 perempuan dan anak-anak. Serangan itu bisa jadi merupakan kejahatan perang yang dilakukan dalam pertempuran melawan ISIS, seperti dilaporankan Harian The New York Times pada Sabtu, 13 November 2021, yang dikutip oleh Kantor Berita Reuters.

Menurut laporan Harian The New York Times, serangan udara berturut-turut dekat Kota Baghuz itu diperintahkan oleh unit operasi khusus Amerika yang melakukan operasi darat di Suriah.

Harian itu mengatakan bahwa Komando Sentral AS, yang mengawasi operasi udara AS di Suriah, mengakui serangan itu untuk pertama kalinya pekan ini dan mengatakan itu merupakan serangan yang dapat dibenarkan.

Dalam pernyataan pada Sabtu, 13 November 2021, Komando Sentral yang disampaikan kepada harian itu bahwa 80 orang tewas dalam serangan itu termasuk 16 pejuang ISIS dan empat warga sipil. Militer mengatakan belum jelas apakah 60 orang itu merupakan warga sipil, sebagian karena perempuan dan anak-anak juga ada yang jadi kombatan.

Dalam pernyataan pada Sabtu, 13 November 2021, militer mengatakan serangan itu merupakan aksi "bela diri yang sah," proporsional dan bahwa "langkah-langkah yang tepat telah diambil untuk memastikan tidak adanya warga sipil." (vm/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []

Anggota ISIS di Afghanistan Sasaran Serangan Udara Amerika

Amerika Lancarkan Serangan Udara Terhadap Milisi Dukungan Iran

AS Tidak Tunjukkan Tanda-tanda Serangan Udara Terhadap Taliban

AS Selidiki Warga Sipil Afganistan yang Tewas Akibat Serangan Drone

Berita terkait
Pentagon Soal Serangan Udara Pesawat Nirawak AS di Kabul
Pentagon simpulkan serangan pesawat tak berawak yang digencarkan oleh pihak militer AS di Kabul tidak disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian