Milenial Pilih Mahfud MD untuk Menkumham Kabinet Jokowi

Mahfud MD dan Edward Omar Sharif Hiariej muncul dalam survei calon Menkumham kabinet Jokowi periode 2019-2024.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD memberikan pandangannya pada Bincang Millenial bersama Mahfud MD, di Jakarta, Senin 15 April 2019. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

Jakarta - Nama Mahfud MD muncul dalam survei calon Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) kabinet Jokowi periode 2019-2024, yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Peduli Hukum Indonesia (AMPHI). 

Survei berjalan sejak 21 Mei hingga 3 Agustus 2019 dan berhasil mendapatkan 1145 responden berdasarkan one vote one IP Address.

"Dari hasil survei yang didapat, karakteristik usia responden terbanyak berasal dari kalangan milenial. Yakni usia 18-34 sebanyak 442 responden, usia 45-54 tahun 338 responden dan 50 tahun keatas 297 responden. Sementara 68 responden tidak memilih pertanyaan usia ini," kata Hans dari rilis yang diterima Tagar, Minggu, 4 Agustus 2019.

Responden AMPHI didominasi jenis kelamin laki-laki dengan 581 responden, perempuan 128 responden, dan 19 responden tidak memilih. Kemudian untuk pekerjaan responden pegawai swasta menduduki peringkat pertama terbanyak yakni 597 responden.

Anak muda Indonesia butuh Menkumham yang jujur dan cakap dalam menjalankan amanah yang diberikan Presiden Jokowi dan rakyat

Kemudian, disusul pelajar/mahasiswa 117 responden, PNS 224 responden, pegawai BUMN 39 responden, tidak bekerja 100 responden, advokat dan notaris 53 responden. Sementara, 19 responden tidak menjawab pertanyaan.

Soal hasil surveinya, menurut juru bicara AMPHI, 462 responden menginginkan pakar hukum menjabat Menkumham, 329 responden memilih akademisi. Kemudian, 89 responden ingin dari internal kementerian.

"Untuk calon Menkumham periode 2019-2024 pilihan generasi milenial dan netizen, di urutan pertama bercokol nama Mahfud MD (mantan ketua MK) yang meraih suara 474 responden, disusul Prof Dr Edward Omar Sharif Hiariej dengan perolehan 260 suara responden," kata Hans di REQ Space, Jakarta.

Sementara urutan ketiga ada nama Dr Zainal Arifin Mochtar dengan 130 suara responden, disusul nama Haris Azhar (direktur eksekutif Lokataru) 69 suara responden.

Nama Mahfud dan Eddy OS Hiariej juga sebelumnya masuk radar calon Jaksa Agung yang diidam-idamkan generasi muda. Bahkan mereka mengalahkan nama-nama jaksa internal Kejaksaan Agung.

Menurut Hans, generasi milenial memilih sejumlah nama tersebut lantaran berkompeten dan bisa membawa perubahan di Kementerian Hukum dan HAM.

"Selain itu juga anak muda Indonesia butuh Menkumham yang jujur dan cakap dalam menjalankan amanah yang diberikan Presiden Jokowi dan rakyat," kata dia.

Alasan itu disampaikan, karena kinerja Menkumham Yasonna Laoly masih dianggap kurang greget. 414 responden berpendapat buruk dan kurang kinerja menteri Yasonna. Responden menginginkan Menkumham yang profesional dan memiliki kompetensi di bidang hukum, perundang-undangan.

"Hasil survei ini bisa menjadi bahan masukan Jokowi-Ma'ruf dalam memilih menteri di Kabinet Kerja II. Sekaligus mendengarkan aspirasi rakyat, khususnya generasi milenial," ucapnya. []

Baca juga:

Berita terkait
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.