Jakarta - Siapa sangka mendiang Michael Jackson sempat ingin bermain sebagai Profesor X ketika film superhero X-Men pertama kali diproduksi pada tahun 2000.
Lauren Shuler Donner, produser film waralaba X-Men perdana, mengatakan Michael Jackson pernah menjalani audisi untuk menjadi Profesor X alias Charles Xavier.
Anda tahu, saya bisa memakai makeup.
"Saya berkata kepadanya," Apakah Anda tahu Xavier adalah pria kulit putih dan lebih tua?" kata Lauren kepada The Hollywood Reporter, Minggu 2 Juli 2020,
"Oh ya? Anda tahu, saya bisa memakai makeup," jawab almarhum King of Pop tersebut.
Twentieth Century Fox, studio yang mendistribusikan film, tidak pernah membayangkan Michael Jackson akan berperan sebagai Profesor X hingga tujuh film --yang terakhir muncul di film Logan pada 2017.
Seorang petinggi film X-Men menyebutkan pelantun tembang Beat It itu tidak akan pernah mewujudkan keinginannya karena sedang terbelit kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak-anak ketika mengikuti audisi berperan sebagai Profesor X .
"Michael sudah berada di tengah semua tuduhan, di tengah X-Men," ujar petinggi yang tak disebutkan namanya.
Penolakan terhadap Michael Jackson itu juga diiringi enggannya aktor Patrick Stewart, berperan sebagai Profesor X. Penulis film X-Men, David Heyter, mengatakan ada sejumlah alasan yang membuat Stewart ogah menjadi karakter dalam film X-Men itu.
Ia mengungkap perlu waktu cukup lama untuk meyakinkan Stewart yang dinilai sangat cocok berperan sebagai Profesor X. "Patrick Stewart tidak ingin [memerankan Profesor X]. Butuh waktu lama untuk meyakinkannya," katanya.
David Heyter menuturkan, karakter Profesor X yang tak bisa berdiri, sehingga sepanjang waktu berada di kursi, menjadi alasan kenapa Stewart tak ingin berperan sebagai pemimpin mutan baik tersebut.
"Anda tahu mengapa Patrick tidak ingin. Karena kursi itu. Dia tidak mau terjebak duduk di kursi. Juga, terlihat sangat botak," tuturnya.