Meta Bersihkan Ribuan Akun Spamouflage yang Mumuji China

Akun-akun tersebut biasanya memuji China dan kebijakannya di Xinjiang, serta mengkritik Amerika Serikat (AS), kebijakan luar negeri Barat
Meta menyebut kampanye ini berlangsung masif dan ramai walau tidak efektif (Foto: dw.com/id - KIRILL KUDRYAVTSEV/AFP)

TAGAR.id - Perusahaan induk Facebook mengatakan pihaknya membersihkan ribuan akun dari apa yang disebut kampanye "Spamouflage" yang terkait dengan penegakan hukum China.

Induk Facebook, Meta, mengatakan pada Selasa, 28 Agustus 2023, bahwa pihaknya telah menutup kampanye yang disebut "Spamouflage” untuk secara diam-diam meningkatkan citra China di platformnya.

Meta mengatakan pihaknya menghapus sekitar 7.700 akun Facebook ditambah ratusan halaman, grup, dan akun Instagram lainnya yang mendorong narasi pro-China secara online.

Akun-akun tersebut biasanya memuji China dan kebijakannya di Xinjiang, serta mengkritik Amerika Serikat (AS), kebijakan luar negeri Barat, dan individu yang kritis terhadap Beijing, termasuk jurnalis.

"Kami menilai ini adalah operasi pengaruh terselubung terbesar, meski tidak berhasil, dan paling produktif yang kami ketahui di dunia saat ini,” kata pemimpin intelijen ancaman global Meta, Ben Nimmo.

Warga Uighur di kamp penahananWarga Uighur yang ditahan dalam kamp "deradikalisasi" di Xinjiang, China. (Foto: abc.net.au/indonesian – Supplied/RFA)

Bagaimana cara kerja "Spamouflage"?

Meta mengatakan apa yang disebut kampanye "Spamouflage" menargetkan Taiwan, Amerika Serikat, Australia, Inggris, Jepang, dan khalayak global berbahasa Mandarin.

Kabarnya juga mencakup platform non-Meta seperti YouTube, Reddit, Quora, Medium dan Twitter, yang telah berganti nama menjadi X.

Nimmo mengatakan timnya "dapat menghubungkan Spamouflage dengan individu yang terkait dengan penegakan hukum China."

Meta yakin akun-akun tersebut sebagian besar dibeli dari operator spam komersial di negara lain, seperti Vietnam atau Bangladesh, dan digunakan untuk menyebarkan pesan-pesan politik.

Nimmo menunjuk ke salah satu akun yang sebelumnya menerbitkan iklan pakaian dalam berbahasa Mandarin sebelum tiba-tiba beralih ke postingan berbahasa Inggris tentang kerusuhan di Kazakhstan.

Beberapa teknik yang digunakan dalam operasi China mirip dengan apa yang disebut "pabrik troll” Rusia.

Hal ini menunjukkan bahwa kedua operasi tersebut mungkin telah belajar satu sama lain, tambah Nimmo. Namun dia mengatakan operasi China sebagian besar tidak berhasil.

"Operasi ini besar dan berisik, namun mereka kesulitan menjangkau lebih jauh dari ruang gema palsunya,” kata Nimmo. [rs/pkp (AFP, Reuters)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Indonesia Tolak Dewan HAM PBB Bahas Isu Muslim Uighur Terkait HAM di Xinjiang
Pemerintah Indonesia tolak mosi di Dewan HAM PBB untuk bahas dugaan pelangggaran HAM yang dilakukan China terhadap Muslim Uighur
0
Meta Bersihkan Ribuan Akun Spamouflage yang Mumuji China
Akun-akun tersebut biasanya memuji China dan kebijakannya di Xinjiang, serta mengkritik Amerika Serikat (AS), kebijakan luar negeri Barat