Jakarta - Meski sudah mengundurkan diri sebagai CEO Amazon, Jeff Bezos akan terus merintis usaha baru untuk bisnis e-commerce terkemuka itu. Sementara itu penggantinya harus menanggapi usaha-usaha yang semakin meningkat untuk membatasi kekuasaan Amazon dalam bisnis eceran online itu.
Pengumuman pada Selasa, 2 Februari 2021, bahwa Bezos akan menyerahkan jabatan CEO pada musim panas ini mengejutkan. Namun, hal ini tidak berarti Amazon akan kehilangan seorang visioner yang pada 1995 berhasil mengubah sebuah buku toko online menjadi perusahaan eceran daring raksasa dengan nilai 1,7 triliun dolar AS.

Bezos, yang usia 57 tahun, tidak pernah membiarkan manajemen Amazon berpangku tangan. Tahun lalu misalnya, Bezos mengembangkan bisnis taksi swakemudi, meluncurkan bisnis farmasi online, dan memenangkan tender pemerintah untuk menempatkan 3.200 satelit di antariksa yang akan merelai layanan internet ke Bumi.
Eksekutif Amazon, Andy Jassy, akan menjadi CEO Amazon yang baru, tetapi Bezos akan menjabat sebagai ketua eksekutif dewan grup perusahaannya. Namun, berbeda dari anggota direksi perusahaan lain, dalam jabatan ini Bezos akan tetap aktif dalam pengambilan keputusan operasional.
“Jeff Bezos punya kendali yang kuat atas perusahaan sejak lama,” kata Ken Perkins dari Retail Metrics LLC, sebuah perusahaan kajian retail. “Saya yakin dia akan tetap berpengaruh terhadap operasi dan menentukan dalam keputusan-keputusan utama.” (jm/em)/voaindonesia.com. []