Menteri Luar Negeri Korea Selatan Akan Berkunjung ke China

Untuk pertama kali dalam tiga tahun terakhir Menlu Korsel berkunjung ke China pekan ini sebagai langkah meningkatkan hubungan diplomatik
Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Chung Eui-yong, di Seoul, 6 September 2020 (Foto: voaindonesia.com - AP Photo/Ahn Young-joon)

Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Korea Selatan (Korsel), Chung Eui-yong, akan mengunjungi China pekan ini untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir. Kunjungan Menlu Korsel ini untuk mencari cara-cara meningkatkan hubungan sementara ketegangan meningkat antara China dan Amerika Serikat, sekutu paling penting bagi Korea Selatan.

Menlu Chung Eui-yong akan pergi ke China, Jumat, 2 April 2021, dan pada hari Sabtu, 3 April 2021, akan bertemu dengan sejawatnya dari China, Menteri Luar Negeri (Menlu) Wang Yi, seperti dikatakan oleh pejabat di Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dalam sebuah pernyataannya, Rabu, 31 Maret 2021.

"Pertemuan diplomatik menteri Korea Selatan dan menteri China ini akan berfungsi sebagai kesempatan untuk mencari cara-cara mengembangkan hubungan bilateral antara Korea Selatan dan China dan untuk bertukar pendapat tentang Semenanjung Korea, serta isu-isu regional dan internasional lainnya," seperti disebutkan dalam pernyataan itu.

Korea Selatan telah berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan China setelah perselisihan pecah pada tahun 2016 karena sistem anti-misil AS yang ditempatkan di Korea Selatan. Perselisihan itu memukul industri pariwisata, kosmetik, dan hiburan Korea Selatan yang makmur berkat permintaan yang tinggi dari China, mitra dagang terbesar Korsel.

korsel chinaIlustrasi: Menteri Luar Negeri (Menlu) Korea Selatan akan mengunjungi China pekan ini untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Namun, kemudian hubungan membaik, dan para pemimpin politik dari kedua negara telah saling mengunjungi, termasuk kunjungan Yi ke Korea Selatan November 2020 lalu. Terakhir kali Menteri Luar Negeri Korea Selatan mengunjungi China terjadi pada 2017.

Tidak ada pihak yang mengungkapkan agenda mereka, tetapi sebuah sumber mengatakan bahwa Chung ingin membujuk Beijing melonggarkan boikot informal hiburan Korea Selatan yang diberlakukan sejak terjadinya sengketa misil.

Selain masalah ekonomi, Korea Selatan memandang China berperan penting dalam menghidupkan kembali pembicaraan denuklirisasi yang terhenti Amerika Serikat dan Korea Utara, sekutu lama Beijing.

Pada konferensi pers Rabu, 31 Maret 2021, Chung membantah isu bahwa Korea Selatan harus memilih antara Amerika Serikat dan China, atau bahwa salah satu pihak telah meminta Seoul untuk membuat pilihan itu.

"Sikap dasar kami jelas dan sama sekali tidak mendua: Berdasarkan aliansi Korea Selatan-AS yang solid, posisi tegas pemerintah adalah meningkatkan hubungan Korea Selatan-China secara harmonis," kata Chung. (ab/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Kapal China-Iran Tabrakan, Korsel Bantu Evakuasi Korban
Setelah berkoordinasi dengan Badan Pusat SAR China (CMSRC), Korsel mengirimkan satu unit kapal penyelamat dan satu unit pesawat menuju lokasi untuk melakukan pencarian korban hilang
Usir Kapal China, Korsel Lepaskan 249 Tembakan
Satuan penjaga pantai Korea Selatan mengaku melepaskan 249 tembakan peringatan untuk mengusir kapal pencari ikan dari China.
Korsel dan China Sepakat Selesaikan Krisis Korut dengan Damai
Para pemimpin Korea Selatan dan China pada Sabtu sepakat bahwa situasi keamanan di semenanjung Korea perlu dikelola melalui cara yang stabil dan damai.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.