Menteri ESDM Minta Proyek Smelter Freeport Dipercepat

Menteri ESDM, Arifin Tasrif meminta dua proyek strategis, smelter Freeport Indonesia dan Kilang Tuban dipercepat penyelesaiannya.
Penambangan PT Freeport di Papua. (foto: ptfi.co.id)

Jakarta - Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta dua proyek strategis, yakni smelter (pemurnian tambang) PT Freeport Indonesia di Gresik dan Kilang Tuban PT Pertamina (Persero)dapat dipercepat penyelesaiannya. Hal ini agar segera memberi manfaat nyata bagi bangsa Indonesia.

"Saya berharap proyek smelter PT Freeport ini bisa segera selesai, kita akan terus mendorong ini karena jika selesai kita tinggal mendorong industri hilirnya supaya bisa berkembang," ujar Menteri Arifin.

Saya berharap Proyek Kilang Tuban juga dapat berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan dan diharapkan, selesai pada tahun 2026.

Baca Juga: Pemerintah Harus Tolak Relaksasi Smelter Freeport 

Pembangunan smelter PT Freeport  Indonesia dilaksanakan dalam jangka waktu 5 tahun. Direncanakan rampung pada akhir tahun 2023 mendatang. Investasi dari proyek smelter di Gresik ini adalah US$ 3 miliar.

Harapan yang sama juga diutarakan Menteri ESDM untuk proyek Kilang Tuban. Menurutnya, proyek ini harus dipercepat karena sangat dinanti-nanti oleh pemerintah.

Arifin TasrifMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melambaikan tangan usai rapat bersama Komisi VII DPR RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 27 November 2019. (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)

"Pemerintah juga terus mendorong percepatan proyek Kilang Tuban. Saya berharap Proyek Kilang Tuban juga dapat berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan dan diharapkan, selesai pada tahun 2026 bahkan diharapkan dapat dilakukan percepatan," ucapnya.

Menteri ESDM juga mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan PT Pertamina dan Rosneft untuk mempercepat pembangunan kilang ini sesuai dengan waktu dan target yang sudah ditentukan. Saat ini proyek Kilang Tuban berada pada tahap studi Engineering/General Engineerging Design (GED) dengan progres overall Basic Engineering Design (BED) mencapai 51,56%.

Kilang Tuban merupakan proyek yang sangat strategis karena pembangunan kilang minyak akan terintegrasi dengan petrokimia, dengan kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 300 ribu barel minyak per hari dan produksi petrochemical mencapai 3.600 kilo ton per annum (ktpa). Adapun nilai investasinya mencapai US$ 16 miliar.

Selain itu, Kilang Tuban juga akan memproduksi bahan bakar minyak engan kualitas Euro V (BBM ramah lingkungan), yaitu gasoline sebesar 80 ribu barel per hari dan diesel sebesar 98 ribu barel per hari.

"Saya yakin proyek ini menciptakan multiplier effect yang sangat besar karena target tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang cukup tinggi, yaitu minimal 40%, dan menyerap tenaga kerja sebanyak 20 ribu orang," ucap Menteri ESDM.

Simak Pula: Produksi Tambang Bawah Tanah Freeport Optimal 2022

Sebelumnya anggota Komisi VII DPR, Mulyanto meminta pemerintah tegas menolak permohonan relaksasi perpanjangan waktu penyelesaian pembangunan smelter oleh PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, yang ditargetkan pada 2023. []

Berita terkait
Produksi Tambang Bawah Tanah Freeport Optimal 2022
Produksi tambang bawah tanah PT. Freeport Indonesia diperkirakan akan optimal kembali setelah tahun 2022. Ini alasannya.
ESDM: Smelter Butuh Pasokan Listrik 4.798 MW
Industri pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) membutuhkan pasokan listrik hingga 4.798 megawatt seperti dikatakan Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Smelter Pemurnian Nikel Ancam Kesehatan Warga di Bantaeng
Pemerintah Aceh menandatangani kerja sama perdagangan kelapa sawit dengan Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (IDH) Indonesia.
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia