Menteri BUMN Akan Pisahkan BUMN Bisnis dan Sosial

Kementerian BUMN akan mengeluarkan pemetaan untuk memisahkan perusahaan BUMN yang fokus bisnis dengan yang menitikberatkan tanggung jawab sosial.
Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo (kiri) dan Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Instagram/@erickthohir)

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan Kementerian BUMN akan mengeluarkan pemetaan (mapping) untuk memisahkan antara perusahaan BUMN yang berfokus pada bisnis dengan yang menitikberatkan pada tanggung jawab sosial. "Prioritas pertama adalah bagaimana perusahaan BUMN ini menjadi seimbang antara pelaksanaan bisnis dengan tanggung jawab sosial," katanya saat menjadi menjadi narasumber diskusi panel dalam gelaran Indonesia Millenial Summit 2020 di Jakarta, Jumat seperti dikutip dari Antara.

Ia menyebutkan ada lima prioritas strategis Kementerian BUMN untuk periode 2020 sampai dengan 2024. "Apakah prioritas-prioritas ini hanya sampai periode lima tahun saja ataukah tergantung menteri BUMN periode berikutnya mau dilanjutkan," kata Erick di hadapan generasi millenial.

Perusahaan BUMN harus berani melakukan perubahan ekosistem, kolaborasi bisnis, dan kemitraan.

Erick melanjutkan, pemetaan ini untuk menentukan perusahaan BUMN yang akan sepenuhnya fokus kepada bisnis. Kemudian BUMN yang akan difokuskan untuk seimbang dengan separuh ke bisnis dan sisanya berfokus juga pada dampak sosial, serta BUMN yang memiliki dampak sosialnya lebih banyak.

Dalam prioritas kedua menurut Erick, perusahaan BUMN harus berani melakukan perubahan ekosistem, kolaborasi bisnis, dan juga kemitraannya. Menurutnya keberanian itu harus dimiliki pada saat dimana terjadi era disrupsi dan perubahan kultur masyarakat.

Erick beralasan bahwa perubahan tersebut diperlukan karena BUMN tidak mungkin menjadi menara gading yang berjalan sendiri atau stand alone. Menteri BUMN kemudian juga menyampaikan prioritas ketiga bahwa dirinya ingin BUMN menjadi pemain yang bisa membuat terobosan di era teknologi, mengingat saat ini merupakan era disrupsi dan teknologi.

BUMNGedung Kementerian BUMN. (Foto: Kementerian BUMN)

Kita harus benar-benar meningkatkan  kemampuan orang-orang yang bekerja di Kementerian BUMN atau perusahaan BUMN.

Prioritas keempat, menurutnya, adalah menegaskan kembali nilai tata kelola korporasi yang baik dan bersih di BUMN harus dimaksimalkan. "Poin terakhir tentu prioritas lain bagaimana juga kalau kita melihat masyarakat atau people. Kita harus benar-benar meningkatkan atau meng-upgrade orang-orang yang bekerja di Kementerian BUMN atau perusahaan-perusahaan BUMN," kata Erick.

Selain menjadi narasumber dalam diskusi panel, Erick juga berkesempatan membuka acara Indonesia Millenial Summit 2020 secara resmi. Dalam kesempatan ini, turut hadir sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju seperti Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.[]

Baca Juga:

Berita terkait
24 Rumah Sakit BUMN, Siapa Akan Jadi Holding?
Menteri BUMN Erick Thohir tampaknya serius untuk kembali membentuk holding rumah sakit milik BUMN seperti yang pernah dilakukan era Rini Soemarno.
Erick Thohir Sinergikan BUMN dengan Dubes RI
Erick Thohir ingin sinergikan BUMN dengan duta besar RI yang ada di sejumlah negara.
Rencana Erick Thohir Gabungkan RS BUMN Jadi Satu
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa Kementerian BUMN berencana untuk menggabungkan rumah sakit (RS) milik BUMN menjadi satu grup.
0
Kesehatan dan Hak Reproduksi Adalah Hak Dasar
Membatasi akses aborsi tidak mencegah orang untuk melakukan aborsi, hal itu justru hanya membuatnya menjadi lebih berisiko mematikan