Menlu Negara-negara G20 Serukan Kerja Sama yang Lebih Baik

Menlu dari negara-negara paling berpengaruh di dunia (G20) bertemu untuk bahas penanganan Covid-19 dan upaya percepat pemulihan ekonomi global
Pertemuan langsung pertama para menteri luar negeri G20 di Matera, Italia (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Para menteri luar negeri (Menlu) dari negara-negara paling berpengaruh di dunia bertemu untuk membahas penanganan Covid-19 dan upaya mempercepat pemulihan ekonomi global. Mereka membahas cara memastikan akses vaksin Covid-19 yang merata.

Para menteri luar negeri dan pembangunan G20 menyerukan solusi internasional yang lebih baik untuk krisis global Covid-19, 29 Juni 2021. Konferensi di Kota Matera, Italia, adalah pertemuan tatap muka pertama sejak 2019.

Meskipun topik pandemi Covid-19 menjadi agenda utama, para menteri juga membahas darurat perubahan iklim global dan kekurangan pangan di Afrika.

1. Pembahasan Pandemi Covid-19

Para menteri G20 membahas berbagai upaya untuk mengoordinasikan tanggapan internasional terhadap keadaan darurat kesehatan. Mereka juga membahas cara-cara untuk memastikan akses vaksin yang adil dan merata di seluruh dunia.

"Pandemi telah menyoroti perlunya tanggapan internasional terhadap keadaan darurat yang melampaui batas-batas nasional," kata Menteri Luar Negeri Italia, Luigi Di Maio, dalam pertemuan itu.

menlu di pesawatMenlu Heiko Maas di dalam pesawat terbang kenegaraan baru Jerman (Foto: dw.com/id)

Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, mengatakan bahwa pandemi harus dilawan bersama, "karena kita masing-masing hanya akan aman ketika kita semua aman. Dan semua orang harus benar-benar memahami itu."

Maas juga mengkritik diplomasi vaksin China dan Rusia, dengan mengatakan bahwa ini bukan tentang keuntungan geopolitik jangka pendek, demikian laporan koresponden DW, Alexandra von Nahmen.

twit kor dwTweet Koreponden DW, Alexandra von Nahmen (Foto: dw.com/id)

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menegaskan kembali pentingnya menghadirkan vaksin ke negara-negara miskin. "Untuk mengakhiri pandemi, kita harus mendapatkan lebih banyak vaksin ke lebih banyak tempat," katanya.

Saat KTT kesehatan dunia di Roma pada Mei 2021 lalu, negara-negara G20 sepakat menjalin kerja sama yang lebih kuat di semua bidang perawatan kesehatan agar lebih siap menghadapi krisis global di masa depan.

2. Mengapa Krisis Pangan di Afrika Turut Dibahas?

Selain pandemi, para menteri berbicara mengenai topik lain mulai dari perubahan iklim dan perdagangan internasional hingga pencegahan kekurangan pangan di Afrika.

"G20 memiliki tugas untuk menopang Afrika bangkit dari masa sulit,” kata Menteri Luar Negeri Italia, Luigi Di Maio.

menlu amerika dan italiaMenlu AS, Antony Blinken (kanan), bertemu Menlu Italia, Luigi Di Maio, di Villa Taverna, kediaman Dubes AS di Roma, Italia, Minggu, 27 Juni 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

"Kita harus melakukannya sedemikian rupa sehingga orang-orang di Afrika tidak lagi dipaksa untuk meninggalkan negara dan wilayah mereka, dan saya pikir tidak ada seorang pun yang dapat melakukan pertempuran ini sendirian," katanya.

Pada penutupan pertemuan itu, Maio mengatakan anggota G20 siap menghadapi "komitmen bersama melawan kerawanan pangan" di seluruh dunia.

"Di luar perbedaan dan jarak di antara beberapa negara yang hadir di meja G20, kita semua sepakat tentang perubahan iklim, keberlanjutan, tentang isu-isu besar yang saat ini hanya dapat diselesaikan dengan kerja sama global,” pungkas Maio.

3. Isu-isu di Timur Tengah

Selain itu, diplomat top dari AS, Prancis, dan Arab Saudi bertemu untuk membahas Lebanon dan krisis yang semakin dalam.

twit blinkenTweet Menlu AS, Antony Blinken (Foto: dw.com/id)

Ketiga negara membahas "perlunya para pemimpin politik Lebanon untuk menunjukkan kepemimpinan nyata dengan menerapkan reformasi yang tertunda untuk menstabilkan ekonomi dan memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan rakyat Lebanon," tulis Blinken di Twitter.

Lebanon tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi dengan baik sejak ledakan besar melanda Beirut yang menewaskan lebih dari 200 orang. Kekurangan bahan bakar dan penurunan nilai pound Lebanon telah menambah kesengsaraan negara itu.

Blinken juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, untuk berbicara tentang perang di Yaman dan hak asasi manusia, isu-isu yang dijanjikan presiden baru AS, Joe Biden, untuk ditangani ketika ia menjabat [ha/ ppkp (AFP, Reuters, AP, dpa)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Menlu Retno Marsudi: Indonesia Tuan Rumah KTT G20 Tahun 2022
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Indonesia akan memegang Presidensi atau menjadi tuan rumah KTT G20 tahun 2022 mendatang.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.