Menkominfo: Bisnis Taksi Online Itu Bisnis Paling Mendekati Syariah

Pengguna taksi dulu tidak tahu berapa biaya yang akan dia bayar jika tiba di tujuan. Dengan taksi online, pengguna jasa tahu berapa biayanya sebelum jalan.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Ir Rudiantara menyampaikan orasi ilmiah di hadapan ratusan mahasiswa dan civitas akademika Universitas Hasanuddin (Unhas), Sabtu (22/9/2018). (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar, (Tagar 22/9/2018) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Ir Rudiantara, menyampaikan orasi ilmiah dihadapan ratusan mahasiswa dan civitas akademika Universitas Hasanuddin (Unhas), Sabtu (22/9/2018).

Acara yang berlangsung di Aula Prof Amiruddin ini merupakan rangkaian Dies Natalis ke-62 Unhas.

Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Rektor Unhas, Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ketua LPPM Unhas, Direktur Alumni dan Penyiapan Karir Unhas, serta para Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni di lingkungan Universitas Hasanuddin.

Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA dalam pidato singkatnya menyampaikan terima kasih atas kesediaan Menteri untuk hadir di tengah-tengah kesibukannya.

"Bapak Rudiantara ini merupakan salah satu menteri paling sibuk. Setiap saya browsing di internet dan membaca berita online selalu saja yang muncul itu Pak Rudiantara sedang menyampaikan ceramah atau sedang menghadiri rapat di berbagai tempat dan berbagai kota yang berbeda-beda. Jadi ini merupakan suatu kesyukuran karena di tengah-tengah kesibukan beliau masih sempat untuk hadir bersama-sama kita," kata Rektor Unhas.

Mengawali paparannya dalam orasi ilmiah, Rudiantara yang juga merupakan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung menjelaskan tentang perkembangan revolusi industri dewasa ini.

"Kita sekarang telah berada di era industri 4.0 yang ditandai dengan kemajuan pemanfaatan internet dan telekomunikasi yang semakin masif. Fenomena ini mengharuskan kita untuk melakukan adaptasi dalam cara kita berbisnis dan dalam kehidupan sehari-hari," kata Rudiantara.

Dia menyebutkan, industri 4.0 membuka banyak peluang baru. Bahkan, tanpa disadari peluang-peluang tersebut justru menjawab berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

"Contohnya taksi online, yang sekarang memiliki banyak layanan. Ini bukan saja menjawab peluang bisnis, tapi juga memiliki nilai lebih. Menurut saya, bisnis ala taksi online itu adalah bisnis yang paling mendekati syariah. Ada kejelasan akad di depan. Pengguna taksi dulu tidak mengetahui berapa biaya yang akan dia bayar jika sudah tiba di tujuan. Sementara dengan taksi online, pengguna jasa tahu berapa biayanya sebelum jalan. Ini adalah model akad dalam bisnis syariah," papar Rudiantara.

Menghadapi era industri 4.0 ini, kata Rudiantara, mahasiswa harus berani berpikir out of the box. "Bahkan, kalau perlu berpikir no box. Setiap mahasiswa harus mau berpikir inovatif. Itu berarti bukan hanya berpikir dalam bidang ilmunya saja," lanjut Rudiantara.

Pada kesempatan ini, Menteri Komunikasi dan Informatika ini juga memaparkan tentang rencana pemerintah untuk mempersiapkan tenaga siap pakai dalam bidang informasi dan telekomunikasi. Caranya adalah dengan mengembangkan pendidikan vokasional.

"Kita akan menyiapkan 20.000 tenaga siap pakai dalam bidang IT. Untuk itu, Kemenkominfo akan bermitra dengan 20 perguruan tinggi, termasuk Unhas. Tahun ini akan segera kita laksanakan di lima perguruan tinggi sebagai percontohan," papar Rudiantara. []

Berita terkait
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.